“Jujur, untuk pertama kalinya setelah pertandingan, saya mungkin baru melihat Jurgen Klopp (menunjukkan gesture) meminta maaf. Seolah seperti 'harus bagaimana lagi setelah kekalahan ini'" katanya.
Gary Neville menekankan pada buruknya pertahanan Liverpool di laga melawan Wolves. Empat bek dengan status pemain Timnas di negara masing-masing, tak menjadikan Liverpool punya pertahan kokoh, sebaliknya, rapuh.
"Ada pemain internasional di empat bek itu, semuanya dan tidak cukup bagus, secara individu dan kolektif. Tidak ada alasan untuk itu," kata dia.
Gary Neville menambahkan: "Sama sekali tidak ada alasan untuk itu, ada tim lain yang mengalami (masalah) cedera (pemain), dan telah mengatasinya dengan lebih baik,".
"Saya tidak tahu mengapa Liverpool hancur berkeping-keping. Orang mengatakan, 'ini terjadi di tahun ketujuhnya di Dortmund', saya singkirkan semua omong kosong itu," kata Gary Neville.
"Mereka jelas memiliki kemampuan membeli pemain, melihat klub lain berpikir 'kami perlu menghabiskan lebih banyak uang, kami perlu membangun kembali' tetapi saat ini, 'saya selalu berpikir jika Anda mendapatkan yang terbaik dari saat ini (buat apa belanaja?)'. Liverpool memiliki skuad yang sangat bagus - mereka mengalami beberapa cedera, itu faktornya, tetapi para pemain di luar sana harus tampil jauh lebih baik daripada mereka," kata gary Neville.
"Itu tidak cukup baik buat Liverpool, dan apa yang telah mereka capai dalam beberapa tahun terakhir mereka jauh di bawah standar," kata dia.
"Mereka perlu membangun diri mereka sendiri... Liverpool sampai ke titik di mana Anda berkata pada diri sendiri, "Mengkhawatirkan'. Penampilan individu para pemain Liverpool saat ini jauh di bawah level itu," kata Gary Neville.
Belum Laku Dijual
Satu di antara alasan mengapa Liverpool cenderung pasif pada jendela transfer Januari kemarin adalah masalah finansial.
Diketahui, pemilik Liverpool saat ini, Fenway Sports Group (FSG) berniat menjual klub pada investor.
Hanya, FSG sejauh ini mengatakan, belum menerima tawaran pembelian dari pihak manapun sejak pengumuman penjualan disiarkan.
Sejak Liverpool mengumumkan untuk dijual pada November 2022, belum ada pembeli yang benar-benar berminat.
Dikutip dari Daily Mail, pemilik asal Amerika Serikat tersebut menaruh harga 2,7 miliar pounds atau sekitar Rp49,4 triliun.