News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Super Eropa

Pernah Dihuni Manchester United hingga AC Milan, Liga Super Eropa Kini Ajukan Proposal Baru

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendukung memprotes pemilik Manchester United, di dalam stadion Old Trafford klub Liga Premier Inggris Manchester United pada 2 Mei 2021. Liga Super Eropa mengajukan proposal baru terkait format kompetisi yang ditawarkan ke depan.

TRIBUNNEWS.COM - Meski pernah menimbulkan kontroversi di dunia sepak bola, Liga Super Eropa terus berusaha merebut simpati penggemar.

Pernah menyeret Manchester United, AC Milan dan beberapa klub besar lain dalam masalah nyatanya tak menghetikan niatan Liga Super Eropa memulai lagi kompetisinya.

Pihak Liga Super Eropa kini menawarkan proposal baru terkait format kompetisi dan komposisi tim peserta.

Para pendukung memprotes pemilik Manchester United, di luar stadion klub Liga Utama Inggris Manchester United Old Trafford pada 2 Mei 2021. Liga Super Eropa mengajukan proposal baru terkait format kompetisi yang ditawarkan ke depan. (Oli SCARFF / AFP)

Baca juga: Terseret Kasus Finansial, Gary Neville Klaim Manchester City Mustahil Sebesar Manchester United

A22 selaku pihak yang dipercaya menyelenggarakan dan mengurus Liga Super Eropa optimis dengan rencana itu.

Liga Super Eropa atau ESL nantinya akan memiliki 60 hingga 80 tim sebagai peserta.

Format kompetisi ESL akan menggunakan sistem divisi.

Nantinya, ESL tak akan memiliki anggota yang permanen.

Selain itu, setiap tim akan memainkan minimal 14 pertandingan per musim.

CEO A22, Bernd Reichart yakin formulasi anyar dari Liga Super Eropa ini akan berhasil.

Pasalnya, ia mengaku sudah berbicara dengan banyak klub terkait kompetisi yang mereka ikuti.

Reichart berkesimpulan bahwa kompetisi Eropa menuju arah yang kurang menguntungkan.

Ia yakin tak akan lama kompetisi tersebut akan mengalami penurunan dan sirna.

Sebaliknya, sang CEO percaya Liga Super Eropa bisa menjadi jawaban untuk berkompetisi di masa depan.

Seorang penggemar muda berjalan pergi dengan bendera sudut ketika para pendukung memprotes pemilik Manchester United, di dalam stadion Old Trafford klub Liga Premier Inggris Manchester United pada 2 Mei 2021.

"Pondasi sepak bola Eropa dalam bahaya dan rawan runtuh," ungkap Bernd Reichart dikutip dari Sunday World.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini