Baca tanpa iklan
Ronaldo Kwateh akan jalani kontrak selama dua setengah tahun bersama Bodrumspor hingga tahun 2025 mendatang.
Hal ini jauh dari capaian kompatriotnya yang sedang berkarier di luar negeri. yakni Pratama Arhan, Marselino Ferdinan dan Asnawi Mangkualam.
Demikian ditegaskan oleh Julius Kwateh, agen sekaligus kerabat dari Ronaldo Kwateh.
"Ya Puji Tuhan, Ronaldo dikontrak dua setengah tahun sampai 2025 nanti. Klub sangat senang dengan kedatangan Ronaldo. Tapi saat ini mereka belum bisa posting karena di Turki baru ada bencana alam yang memakan banyak korban jiwa. Jadi ini sebagai bentuk empatinya," ujar Julius Kwateh dilansir melalui laman Tribunjogja.com , Rabu (15/2/2023).
Kontrak yang didapatkan pemain kelahiran Bantul tersebut terlampau jauh dari kompatriotnya.
Jika dibandingkan dengan Pratama Arhan, kontrak Ronaldo hanya berjarak setengah musim.
Pratama Arhan akan merumput bersama Tokyo Verdy, Liga Jepang selama dua tahun hingga Januari 2024.
Sedangkan Marselino Ferdinan bersama Kmsk Deinze hanya dikontrak satu musim di Liga 2 Belgia.
Kontrak eks Persebaya akan mengakhiri kontraknya pada Juni 2024.
Kontrak paling pendek diperoleh Asnawi Mangkualam yang sekarang mentas bersama Jeonnam Dragons, klub Liga 2 Korea Selatan.
Eks PSM Makassar hanya akan merampungkan kontraknya hingga akhir musim ini.
Baca juga: Calon Sahabat Marselino Ferdinan: Ilhan Fandi, Keturunan Indonesia, Bela Timnas Singapura
Kabar kontrak Ronaldo Kwateh diketahui melalui database dari kompetisi Liga Turki, tff.org.
Namun pemain berusia 18 tahun tersebut belum bisa dipublikasikan oleh pihak klub.
Pasalnya Turki sedang masa berkabung selepas gempa besar 7,8 Magnitudo yang melandanya.
Jika Ronaldo dipublikasikan oleh Bodrumspor makan terkesan tidak etis, bukan waktu yang tepat.
Terlebih kompetisi Liga Turki semua juga dihentikan tanpa batas waktu.
"Ya di Turki masih belum bisa gelar latihan atau kompetisi bulan ini. Jadi Ronaldo belum bisa secara resmi ikut latihan dengan tim," tutup Julius.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak/ Alfarizy AF) (Tribun Jogja/ Taufiq Syarifudin)