News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erick Thohir Pimpin PSSI

Shin Tae-yong Dukung Penuh Erick Thohir Berantas Mafia Bola

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat diwawancarai usai memimpin latihan di Lapangan A GBK, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2023),

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mendukung penuh upaya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir yang siap memberantas mafia bola atau pengaturan skor.

Shin Tae-yong mengatakan permasalahan tersebut memang jadi kendala memperbaiki sepakbola Indonesia menjadi lebih baik lagi.

“Saya 100 persen setuju dan sepakat untuk perkembangan sepak bola. Memang masalah seperti itu yang jadi kendala sampai saat ini untuk perkembangan sepak bola Indonesia,” kata Shin Tae-yong di SUGBK, Senayan, Jakarta, Senin (20/2/2023).

“Jika Pak Ketum memutuskan seperti itu, saya yakin pastinya sepakbola akan lebih baik,” sambungnya.

Seperti diketahui, Ketua Umum PSSI terpilih, Erick Thohir bersama dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Menpora Zainudin Amali telah bersepakat untuk membasmi pengaturan skor di ranah sepakbola Indonesia.

Erick menegaskan siapapun pelaku mafia skor nantinya akan dihukum seumur hidup tidak boleh beraktivitas di sepakbola di bawah naungan PSSI, selain itu mafia bola juga akan mendapatkan sanksi pidana.

Hal itu dikatakan dalam konferensi pers penegakan hukum pengaturan skor di Media Center SUGBK, Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023).

“Sudah waktunya kita PSSI memberikan kartu merah kepada Mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah berlarut-larut, sudah jadi benalu dan membuat kita semua malu karena tidak hanya terjadi di liga, tetapi pernah juga terjadi di laga Timnas kita yang notabene bawa nama baik negara,” kata Erick Thohir.

“Pemberantasan match fixing tidak cukup bicara saja, tentu PSSI bersama FIFA menjaga momentum kita bersepakat mengambil keputusan level dunia. Artinya ketika kita menghukum individu yang main di Indonesia itu berlaku di seluruh wilayah hukum FIFA,” terangnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini