Artinya, jika bisa menyapu bersih dua laga di depan --dengan laga selanjutnya kontra Wolverhampton-- maka The Reds bisa merapatkan jarak hanya satu poin dengan Spurs.
Peluang untuk melumat The Eagles cukup terbuka. The Reds memborong enam kali menang, dan sekali seri dari tujuh duel terakhir.
Dalam perjalanannya, mereka bahkan pernah melumat The Eagles 0-7 di Selhurts Park musim 2020 lalu.
Namun, dalam pertemuan terakhir di Anfield pada pekan ke-2 musim ini (16/8/22), The Eagles bisa menahan The Reds 1-1, yang diwarnai kartu merah Nunez pada menit ke-57.
Dengan demikian, duel dini hari nanti bisa juga menjadi ajang penebusan dosa sang bomber.
Pelatih Juergen Klopp dipercaya akan melakukan rotasi menyusul petaka di Anfiled.
Diogo Jota, dan Roberto Firmino yang sama-sama sudah fit kemungkinan bisa masuk ke dalam starting line-up.
Di lini belakang, Joe Gomez yang melakukan blunder kontra Madrid, harus menyerahkan tempatnya kepada Joel Matip.
Sementara Naby Keita, dan Harvey Elliott menjadi kandidat untuk menyegarkan lini tengah.
Palace sementara itu dalam kondisi jauh lebih suram. Skuat asuhan Patrick Vieira ini tak pernah menang dalam delapan laga terakhir, dengan perincian empat seri, dan empat kali kalah.
Mereka kini di peringkat 12 klasemen sementara, tapi hanya terpaut enam poin dari zona degradasi.
Celakanya lagi, pelatih Vieira masih kehilangan para pemain andal: Wilfried Zaha, Sam Johnstone, dan Nathan Ferguson yang masih cedera. Joel Ward juga masih diragukan kondisinya.
Sisi baiknya adalah, mereka sukses bermain imbang dalam tiga laga kandang terakhir melawan tim dari sepuluh besar.
Menahan Manchester United 1-1, seri kontra Newcastle 0-0, dan terakhir imbang melawan Brighton 1-1.
Mencuri satu poin dari Liverpool yang sedang guncang pun menjadi target The Eagles dini hari ini. (Tribunnews/den)