TRIBUNNEWS.COM- Tottenham bertekad untuk bangkit dan menaklukkan Chelsea dalam pertandingan Liga Premier Pekan Ke-25 yang digelar di Stadion Tottenham Hotspur, Minggu (26/2).
Chelsea adalah lawan yang sulit ditaklukkan oleh Tottenham. Dalam delapan laga terakhir di Liga Premier, Spurs belum pernah menang atas The Blues di laga derby London tersebut.
Kali ini, Tottenham lebih percaya diri bisa menang melawan Chelsea setelah pada pertemuan di paruh pertama lalu di Stamford Bridge, kedua tim bermain imbang 2-2.
Sejumlah situs yang mengulas sepak bola menjagokan Tottenham bisa menang di laga lawan Chelsea ini, Whoscored memprediksi mereka menang 1-0.
Asisten Manajer Spurs, Cristian Stellini menyatakan kali ini mereka menemukan momentum untuk bisa lebih baik dari musim lalu.
"Ini adalah momentum baru, dan kami ingin lebih baik. Musim lalu, kami sangat kesulitan melawan Chelsea," ucap Stellini yang kembali menggantikan Antonio Conte saat bicara dalam konferensi pers sebelum pertandingan.
Setelah terus menerus gagal meraih kemenangan dalam delapan pertandingan Liga Premier terakhir melawan Chelsea, dia optimistis kali ini bisa merebut tiga poin.
Setidaknya, Spurs yakin bisa menghindari kekalahan di kedua pertemuan Liga Premier melawan Chelsea untuk pertama kalinya sejak 2015/16.
Di masa lalu, Spurs sering menjadi tim yang sulit menang atas Chelsea. Dalam 61 pertandingan, Mereka kalah 33 pertandingan, seri 21 pertandingan, dan cuma merasakan 7 kemenangan.
Striker andalan Spurs, Harry Kane juga biasa kesulitan membobol gawang Chelsea. Dalam 21 pertandingan, dia hanya bisa mencetak 7 gol dan menyumbang 2 asis. Kane merasakan 11 kekalahan, 4 kali imbangm dan hanya 6 kali meraih kemenangan atas Chelsea.
Chelsea masih jadi ancaman Kane dan Spurs. The Blues bisa menjadi tim kedua dalam sejarah Liga Premier yang memenangkan empat laga tandang berturut-turut di kandang Spurs, setelah Manchester United.
Stellini menambahkan bahwa manajer Spurs, Antonio Conte sudah sangat dekat bisa sepenuhnya kembali bekerja.
Tetapi diperkirakan, Conte masih belum bisa berada di samping pemain saat pertandingan akhir pekan ini melawan mantan klub yang dilatihnya, Chelsea.
Conte sudah pulih dari operasi kandung empedu di Italia setelah dokter menyuruhnya untuk beristirahat lagi.
Namun, kemungkinan tidak akan hadir untuk pertandingan hari Minggu.
Pria berusia 53 tahun itu terlalu cepat untuk kembali mendampingi Tottenham pada laga tandang di Leicester dan AC Milan, karenanya, dia kambuh lagi.
Stellini bertugas menggantikan Conte dan memimpin tim untuk meraih kemenangan pekan lalu atas West Ham dan telah melakukan kontak rutin dengan Conte.
"Saya kira tidak untuk laga lawan Chelsea," kata Stellini kepada wartawan ketika ditanya tentang kembali Conte.
“Ini bukan momennya, tapi dia sangat dekat karena saya juga merasakan energinya. Kami mendapat telepon tiga kali sehari, juga di malam hari, jadi saya benar-benar merasa Antonio seperti dia ada di sini.
“Kami berbicara banyak dan, jika kami membandingkan ketika Antonio menjalani operasi tiga minggu lalu dengan sekarang, itu benar-benar berbeda.
Dia benar-benar terlibat. Kami mentransfer kepadanya perasaan kami, sensasi yang kami miliki pada para pemain," katanya.
Tottenham kalah dalam empat pertemuan dengan Chelsea musim lalu, termasuk pada laga semifinal Piala Liga yang digelar dua leg.
Tapi mereka bisa unggul 14 poin dari rival London mereka yang kesulitan meraih kemenangan di kandang sendiri.
"Kami senang karena jika kami membandingkan tim kami dengan Januari lalu, sekarang kami lebih baik, tetapi kami harus terus bekerja dan berkembang," kata Stellini.
"Musim lalu kami sangat kesulitan saat melawan Chelsea dan kami berharap musim ini bisa berubah," katanya.
Stellini kini telah memenangkan tiga pertandingan saat mewakili Conte, setelah meraih jumlah kemenangan yang sama saat dia menggantikan bosnya di Inter Milan.
Stellini, mantan manajer klub Italia, Alessandria berkata:
"Saya sangat menikmati menjadi pelatih yang bertanggung jawab, tetapi ketika Anda mengambil keputusan, Anda harus melakukan yang terbaik. Terkadang saya berpikir tentang menjadi pelatih, seperti mimpi.
Tapi saya seorang asisten dan itulah kenyataannya. Saya menikmati menjadi asisten. Saya merasa cukup baik dalam pekerjaan ini untuk melanjutkan," katanya.
Sementara itu, Manajer Chelsea, Graham Potter mengatakan masalah Chelsea sudah berlangsung lama. Kini dia berada di bawah tekanan besar.
Potter mengklaim masalah yang membuat timnya kesulitan telah mengakar jauh sebelum kedatangannya di Stamford Bridge.
Chelsea mendekam di tempat ke-10 di Liga Premier, 23 poin di belakang pemimpin Arsenal, menjelang derby London.
Potter ditunjuk sebagai manajer Chelsea pada bulan September, mengeluarkan lebih dari £315 juta selama jendela transfer Januari.
Tapi Chelsea dengan banyak wajah pemain baru masih kalah 1-0 dari tim papan bawah Southampton akhir pekan lalu.
Potter pun diejek para penggemar dan pembicaraan bahwa dia bisa menghadapi pemecatan semakin ramai.
Namun, mantan bos Brighton itu bersikukuh bahwa dia masih berusaha menyelesaikan masalah yang sudah lama terjadi, sementara juga menyelipkan rekrutan barunya yang masih muda.
"Ini sangat sulit. Saya telah mengatakan ini adalah pekerjaan terberat dalam sepak bola. Ada banyak faktor untuk itu," kata Potter.
"Klub menginvestasikan banyak uang dalam skuat, yang (meningkatkan) tekanan, ekspektasi, kebisingan. Tapi para pemain yang kami miliki, mereka bukan pemain Liga Premier berusia 28 tahun, 400 pertandingan. Mereka adalah pemain muda yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi," katanya.
“Suporter berhak marah. Tanggapan saya ada hal-hal yang menjadi faktor penyebab hasil itu (melawan Southampton).
Saya di sini bukan untuk meyakinkan mereka (dengan kata-kata). Tindakan saya harus meyakinkan mereka. Kami harus memenangkan pertandingan. Tidak ada yang bisa saya katakan," katanya. (Tribunnews/mba)
DIRECT POINTS
- Tottenham mengincar kemenangan melawan Chelsea
- Dalam 8 pertandingan sebelumnya di Liga Premier mereka tak menang
- Antonio Conte masih absen, ia digantikan oleh Cristian Stellini
Harry Kane
Usia 29
Nomor kaus 10
Tinggi 188 cm
Posisi Gelandang Serang, penyerang
Asal Inggris
Stats di Liga Premier
24 main
2148 menit
17 gol
2 assists
71,9 persen umpan
4 man of the match
Nilai 7,46
Kai Havertz
Usia 23
Nomor kaus 29
Tinggi 193 cm
Posisi Gelandang, Penyerang
Asal Jerman
Stats di Liga Premier
19(3) main
1625 menit
5 gol
1 assists
80,6 % umpan
0 man of the match
Nilai 6,75
Tottenham vs Chelsea
Liga Premier Pekan Ke-25
Stadion: Tottenham(London)
Minggu (26/2) Pukul 20:30 WIB
Tottenham (3-4-2-1):
Forster; Lenglet, Dier, Romero; Davies, Højbjerg, Skipp, Royal; Kulusevski, Richarlison; Kane
Manajer: Antonio Conte
Chelsea (4-2-3-1):
Arrizabalaga; Chilwell, Badiashile, Silva, James; Fernández, Kovacic; Mudryk, Félix, Madueke; Havertz
Manajer: Graham Potter
Perbandingan Peringkat di Liga Premier
No Tim Main S.Gol Poin
4 Tottenham 24 +9 42
10 Chelsea 23 0 31
Head to Head
6 Duel Terakhir
Tottenham Menang 0
Chelsea Menang 4
Seri 2
6 Duel Terakhir
14/08/22 Chelsea 2 - 2 Tottenham
23/01/22 Chelsea 2 - 0 Tottenham
13/01/22 Tottenham 0 - 1 Chelsea
06/01/22 Chelsea 2 - 0 Tottenham
19/09/21 Tottenham 0 - 3 Chelsea
05/08/21 Chelsea 2 - 2 Tottenham
4 Laga Terakhir
TOTTENHAM
05/02/23 Tottenham 1 - 0 Man City
11/02/23 Leicester 4 - 1 Tottenham
15/02/23 Milan 1 - 0 Tottenham
19/02/23 Tottenham 2 - 0 West Ham
CHELSEA
04/02/23 Chelsea 0 - 0 Fulham
11/02/23 West Ham 1 - 1 Chelsea
16/02/23 Dortmund 1 - 0 Chelsea
18/02/23 Chelsea 0 - 1 Southampton
TOP PLAYER
TOTTENHAM
Top Rating
Harry Kane 7,46
Top Goal
Harry Kane 17
Top Assists
Ivan Perisic 5
CHELSEA
Top Rating
Kepa Arrizbalaga 7,1
Top Goal
Kai Havertz 5
Top Assists
Thiago Silva 2
Catatan Jelang Laga:
- Tottenham bangkit dari kekalahan beruntun dari Leicester dan AC Milan dengan kemenangan 2-0 di derby London atas West Ham akhir pekan lalu. Spurs kini telah memenangkan tiga dari empat pertandingan terakhir mereka di kandang sendiri, menjaga clean sheet di masing-masing dari tiga kemenangan tersebut.
- Graham Potter berada di bawah tekanan menyusul kekalahan lagi akhir pekan lalu untuk menjadikannya hanya meraih dua kemenangan dalam 14 pertandingan. Bos The Blues telah kalah empat dari tujuh pertandingan melawan Spurs dalam karier manajerialnya, tiga di antaranya terjadi saat dia melatih tim tamu.
- Chelsea telah memenangkan tiga laga tandang terakhir mereka ke Spurs, tetapi kali ini, mereka datang dengan performa yang buruk.