"Sikap itu kami jadikan teladan dalam perjuangan politik melawan kolonialisme Pemerintah Israel terhadap Bangsa Palestina hingga saat ini."
"Apalagi Pembukaan UUD 1945 juga menegaskan agar bangsa Indonesia ikut aktif dalam penjuangan melawan penjajahan," kata Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, MH Said Abdullah
Untuk diketahui, Indonesia secara resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).
Kegiatan ini dilaksanakan oleh PSSI dan Kementerian Olahraga pada tanggal 20 Mei sampai 11 Juni 2023.
Perhelatan ini akan diwakili oleh perwakilan dari masing-masing konfederasi antarbenua.
Ada perwakilan dari AFC (Asia), yaitu Irak Jepang, Korsel, Uzbekistan, dan Indonesia.
Perwakilan dari CAF (Afrika), Gambia, Senegal, Nigeria, dan Tunisia.
Perwakilan dari CONCACAF (AmerikaTengah dan Utara), yakni Dominika, Guatemala, Honduras, dan Amerika Serikat.
Perwakilan CONMEBOL (Amerika Selatan) adalah Brazil, Kolombia, Ekuador, Uruguay.
Perwakilan dari OFC (Oseania) ialah Fiji dan Selandia Baru, serta Perwakilan dari UEFA (Eropa), yaitu Inggris, Prancis, Israel, Italia, dan Slowakia.
Keikusertaan Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 memicu kontroversi di Indonesia.
Terbaru, I Wayan Koster selaku Gubernur Bali berkirim surat kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan menyatakan menolak wilayah Bali dijadikan sebagai salah satu tuan rumah event besar ini.
Selain itu, penolakan juga telah dilayangkan oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Lalu, PKS juga memberikan penolakan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, yang dengan tegas menolak kedatangan Timnas Israel menginjakkan kaki di Indonesia.
(Tribunnews.com/Deni, Hafidh)(Surya/Irwan Sy)