Begitu pun dengan suporter tim yang berjuluk Elang Jawa ini hingga kota tujuan akhir mereka.
"Siapapun yang bertandingan akan kami kawal. Baik dari lalu litas maupun Samapta," kata Basya.
"Mereka (suporter PSS Sleman) ada yang membawa bus ada yang bawa kendaraan. Kami kawal keluar Semarang sampai ke kotanya secara estafet setiap polres," jelasnya.
Kronologi Keributan Antarsuporter
Menurut laporan Tribun Muria, kronologi kerusuhan dimulai dari saling adu yel-yel yang kemudian berkembang menjadi saling lempar dari kedua kelompok suporter.
Suporter PSS Sleman berada di tribun timur dan suporter PSIS Semarang, Snex di tribun Utara.
Kerusuhan itu terjadi menjelang berakhirnya babak pertama laga PSIS vs PSS.
Kondisi kian buruk ketika suporter PSIS Semarang, yang tergabung dalam kelompok Snex, bahkan sampai turun dan keluar dari tribun utara untuk menyelamatkan diri.
Beberapa suporter mengalami luka-luka akibat kejadian ini dan mendapat pertolongan medis sebelum dibawa ke rumah sakit.
Akibat kejadian tersebut, kick-off babak kedua laga PSIS vs PSS Sleman sempat mundur dari waktu yang seharusnya.
Namun seperti yang diungkapkan oleh Basya di atas, laga bisa kembali dilanjutkan setelah himbauan dan penertiban yang dilakukan oleh pihak keamanan pertandingan.
PSIS Semarang pun mengakhiri laga dengan kemenangan 5-2 atas PSS Sleman.
(Tribunnews.com/Sina, Tribun Muria/Rahdyan Trijoko Pamungkas)