Manchester City kalah 0-2 di duel pertama melawan Bayern Muenchen di penyisihan grup A pada laga tandang musim 2011/2012. Kemudian dibalas pada laga kandang Manchester City dengan menang 2-0 atas Bayern Muenchen musim 2011/2012.
Pertemuan ketiga di penyisihan grup D musim 2013/14, Manchester City kalah dengan skor 1-3 di kandang, kemudian City menang dengan skor 3-2 di laga tandang grup D musim 2013/14.
Lagi-lagi, polanya sama. Duel kelima antara kedua tim, Manchester City kalah 0-1 atas Bayern Muenchen dalam laga tandang di fase grup F musim 2014/15. Kemudian, Manchester City berhasil menang dengan skor 3-2 di laga kandang di fase grup F musim 2014/15.
Jika melihat pola kalah-menang dalam 6 laga itu, Manchester City akan menjadi tim yang kalah dalam pertemuan Ketujuh sebelum menang pada duel kedelapan kedua tim.
Tapi sepak bola Liga Champions bisa saja menghadirkan kejutan. Lagi pula tim yang bermain pada musim 2023 juga berbeda dari tim yang bermain pada musim 2014 lalu. City kini diperkuat oleh striker haus gol Erling Haaland yang telah mencetak 10 gol Liga Champions, termasuk mencetak 5 gol dalam laga melawan RB Leipzig.
Satu hal yang perlu diwaspadai di laga ini adalah Bayern Muenchen telah dilatih oleh Thomas Tuchel, mantan pelatih Chelsea itu sekali lagi mengancam mimpi City meraih gelar juara Liga Champions yang pertama kali.
City dan Pep Guardiola memiliki skor Liga Champions untuk diselesaikan melawan Thomas Tuchel, ketika bos Bayern Muenchen yang baru diangkat untuk mengunjungi Etihad di leg pertama perempat final.
Tuchel telah muncul sebagai pemenang saat masih menjadi manajer Chelsea ketika mengalahkan Man City 1-0 di final Liga Champions musim 2020/21.
Kesempatan itu juga merupakan peluang terdekat Guardiola meraih trofi Liga Champions, dalam 10 percobaan selama melatih di Barcelona, Bayern, dan Man City untuk mendapatkan Piala Liga Champions ketiganya sebagai pelatih.
Kemenangan 1-0 Chelsea di Estadio do Dragao yang kosong di Porto karena pembatasan virus corona dua tahun lalu adalah kasus di mana pelatih yang pernah belajar mengalahkan pelatih yang pernah jadi gurunya.
Sebagai pelatih muda, Tuchel mempelajari dan mengagumi tim Barcelona yang dominan saat diasuh Guardiola yang memenangkan 14 trofi dalam empat tahun dari 2008 hingga 2012, termasuk dua gelar Liga Champions.
Jalan mereka kemudian bertemu selama tiga tahun Guardiola bertugas di Bayern, sementara Tuchel menjadi pelatih Mainz dan kemudian Borussia Dortmund.
Dua pelatih ini bahkan berbicara sampai larut malam di bar Muenchen pada tahun 2014, mereka bicara dengan menggunakan gelas dan tempat garam dan tempat merica untuk alat peraga saat bicara soal formasi.
"Saya adalah pengagum berat Pep ketika dia menjadi pemain dan kemudian ketika dia menjadi pelatih, itu seperti belajar sambil bekerja bagi saya," kata Tuchel sebelum final Liga Champions 2021 dikutip dari AFP.