Pemilihan pemain yang tampil di liga itu pun seakan mengaburkan program pemusatan latihan (TC) jangka panjang yang sering dilakukan oleh Timnas Indonesia.
Indra Sjafri pun mengatakan, dengan mendatangan pemain-pemain yang bermain reguler di liga akan membuat waktu persiapan menjadi lebih efesien.
"Kalau mengenai panjangnya (persiapan) ya saya pikir, pemain-pemain yang saya panggil dan yang saya pilih pasti mereka yang sudah berkompetisi dari mulai liga berjalan," tutur Indra.
"Jadi itu kan panjang sekali. Apakah itu lebih pendek dari saya misalnya pemain yang tidak main di kompetisi terus saya TC-kan dua bulan, mana yang lebih panjang? Ini logikanya dan ini yang sudah saya sampaikan ke pemain," imbuhnya.
Pelatih asal Sumatra Barat itu pun kembali menegaskan bahwa para pemain yang akan dibawa ke SEA Games nanti adalah para pemain pilihan.
"Pelatih timnas akan memilih pemain, pemain-pemain yang dimainkan oleh klub dan menurut prestasinya menurut kalkukasi pelatih yang benar-benar dibutuhkan," ujar Indra.
"Jangan nanti dia gak main di klub, dia cedera, dia gak punya kapasitas trus dipanggil. Jadi Insha Allah waktu yang pendek kami akan maksimalkan, yang penting pemain-pemain yang hadir harus berkualitas," tegasnya.
Untuk saat ini, Garuda Nusantara masih berisikan 36 pemain dalam pemusatan latihan jelang cabang olahraga sepakbola diperlombakan di SEA Games 29 April mendatang.
Nantinya, 36 pemain itu akan dipangkas sebanyak 16 pemain menjadi 20 pemain termasuk dua kiper.
Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia U-22 akan menjamu Les Cedres - julukan Timnas Lebanon, 14 dan 16 April.
Sebelumnya, Timnas Indonesia telah melakukan ujicoba menghadapi Bhayangkara FC, dengan skor akhir 1-1.
Setelah melawan Lebanon, Rizky Ridho dkk, dijadwalkan menjalani satu pertandingan uji coba lagi menghadapi tim Liga 1.
Dua tim yang berpotensi dihadapi adalah PSM Makassar atau Dewa United.
Pertandingan uji coba ini dilakukan Indra Sjafri sebagai ajang seleksi pemain yang akan dibawa ke pesta olahraga dua tahunan Asia Tenggara itu.