"Apa yang saya rasakan saat tiba di sini untuk bekerja di PSM Makassar, kami tidak memiliki stadion, kami tidak memiliki lapangan untuk latihan," ungkapnya.
Termasuk juga sarana untuk ruang ganti tim hingga penginapan tim.
"Kami tidak punya tempat untuk istirahat," sambungnya.
"Saya melihat kondisi kami sangat sedih karena saya tidak mengharapkan ini."
Karena itu, PSM Makassar harus menempuh waktu hingga 4 jam untuk bisa sampai ke Stadion Pare-pare yang menjadi homebase mereka musim ini.
Waktu empat jam bukanlah sebentar karena tim juga harus kembali dengan jarak tempuh yang sama melalui perjalanan darat.
"Di pertandingan kandang kami menempuh perjalanan hampir 4 jam ke Parepare dengan menggunakan bus dan setelah 4 jam ke Makassar. Saya pikir tidak ada tim di Liga 1 yang melakukan perjalaan lebih dari kita," tambahnya.
Faktor lainnya adalah faktor teknis saat membangun skuad PSM Makassar mengarungi kompetisi musim 2022/2023.
Upayanya untuk merekrut pemain incaran seperti dari Liga 1 jauh dari harapan bahkan hingga mendapati penolakan.
Tidak ada dari mereka yang ingin bermain untuk PSM Makassar.
"Saya ingat kami mencoba merekrut banyak pemain dari Liga 1 dan tidak ada yang mau datang atau harganya yang terlalu mahal," tambahnya.
Cobaan Tavares tidak hanya berhenti di situ, dia juga tidak melakukan uji coba atau persiapan pertandingan jelang kompetisi dimulai.
Hal itu karena keterbatasan klub di Sulawesi yang bermain di Liga 1 atau Liga 2.
"Kami tidak dapat membuat pertandingan persahabatan melawan Liga 1 atau Liga 2 tim di Makassar karena tidak ada tim di Sulawesi dan di pulau ini kami hanya main sekali, melawan satu tim Liga 2 di Parepare tapi itu di pertandingan pertama, pertandingan persahabatan dan ini adalah realitas kita," jelasnya.