TRIBUNNEWS.COM - AS Roma kembali membuktikan tajinya di Liga Eropa usai mengandaskan perlawanan Feyenoord dengan skor 4-1 di Liga Eropa, Jumat (21/4/2023).
Hasil itu membuat tim asuhan Jose Mourinho unggul agregat 4-2 atas Feyenoord dan berhak untuk melaju ke babak semifinal Liga Eropa.
Pada babak semifinal nanti, AS Roma akan ditantang tim asal Jerman, Bayer Leverkusen.
Baca juga: Perang Kata-kata Mourinho vs Cassano, Mou Ledek si Peter Pan setelah AS Roma ke Semifinal Liga Eropa
Meskipun sejauh ini punya prestasi yang mentereng bersama Giallorossi, ternyata Jose Mourinho tetap mempertimbangkan perjalanan karier di tim lain.
Mantan juru taktik Real Madrid itu mengungkapkan bahwa dirinya terkadang memikirkan ambisinya.
"Saya senang di sini, saya tidak bisa menyembunyikannya," kata Mourinho dikutip dari Mundo Deportivo.
"Saya suka orang-orangnya, saya memiliki hubungan yang baik dengan mereka, jika saya mengatakan sebaliknya saya bohong."
"Saya tidak bisa mengatakan saya tidak bahagia."
"Terkadang saya frustrasi dan di lain waktu saya memikirkan ambisi lain, tetapi hari ini yang penting adalah saya bahagia dan saya bekerja untuk orang-orang dan saya telah melihat mereka bahagia. Itu yang penting," imbuhnya.
Kelolosan Giallorossi ke babak semifinal itu membuka reuni antara Jose Mourinho dengan mantan anak asuhnya dulu di Real Madrid, yaitu Xabi Alonso.
Untuk diketahui, Xabi Alonso saat ini menjabat sebagai pelatih kepala Werkself (julukan Leverkusen).
Sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala mereka pada Oktober silam, pria asal Spanyol itu langsung menunjukkan kinerja yang luar biasa.
Ia membantu timnya naik ke posisi keenam klasemen Liga Jerman dan di Liga Eropa lajunya cukup kencang.
Pada babak perempat final, Werkself mengandaskan perlawanan Union Saint-Gilloise dengan agregat 2-5.
Sementara itu, kelolosan Tammy Abraham cs ke empat besar juga membuka peluang untuk terciptanya final antara dua klub Italia di Liga Eropa nanti.
Sebab Juventus juga telah memastikan kelolosan mereka di ajang ini.
Namun, Mourinho enggan untuk berbicara terlalu jauh soal kemungkinan itu.
Ia percaya bahwa Leverkusen merupakan lawan tangguh yang mesti dijadikan fokus terlebih dahulu.
"Final bisa jadi Italia tapi juga tanpa Italia. Leverkusen sangat sulit," renungnya.
Sementara itu, rencananya pertandingan leg pertama babak semifinal Liga Eropa nanti akan dilaksanakan pada pertengahan Mei mendatang.
Giallorossi mesti bertandang terlebih dahulu ke Jerman sebelum menjamu Leverkusen di Stadion Olimpico pada leg kedua.
(Tribunnews.com/Deni)