Inter Milan sementara itu semakin meyakinkan. Kemenangan 4-2 atas Sassuolo di laga terakhir menjadi kemenangan ketujuh beruntun.
Dengan lima di antaranya clean sheet. Nerazzurri pun makin mantap di peringkat tiga klasemen sementara dengan 66 poin dari 35 laga.
Melihat situasi kedua tim yang terbilang jomplang, Inter tentunya kembali diunggulkan dalam leg kedua ini.
Dan Pelatih Milan, Stefano Pioli benar-benar membutuhkan keajaiban untuk bisa membalikkan keadaan.
Dia berharap banyak kehadiran kembali Rafael Leao bisa mengubah keadaan. Leao terbukti menjadi jimat Rossoneri saat ini.
Musim ini, winger asal Portugal ini melewatkan dua laga Serie A karena skorsing, dan Milan pun kalah di keduanya.
Musim lalu, Leao juga tak masuk dalam tiga laga, dengan Milan bisa menang sekali di antaranya.
Magis Leao juga di antaranya yang membuat Milan bisa membuat kejutan melangkah sampai ke semifinal Liga Champions.
Dia menginspirasi tim untuk menyingkirkan Tottenham, dan kemudian Napoli.
Sayang, dia cedera saat melawan Lazio (6/5) lalu. Leao pun menepi sembilan hari. Sepanjang dirinya absen di dua laga terakhir, Milan pun berturut-turut kalah.
Musim ini, Leao telah mengumpulkan 13 gol, dan 10 assist, masih belum melampaui rekonya musim lalu, 14 gol, dan 12 assists.
Namun, dia punya beberapa laga tersisa untuk menambah kontribusinya. Kondisinya memang masih meragukan, namun Pioli tak punya pilihan selain memaksakannya menjadi starter.
Tentu saja, muskil bagi Milan untuk bisa bangkit hanya mengandalkan Leao seorang. Pioli membutuhkan semua pemainnya tampil sempurna, tampil di atas rata-rata, untuk menciptakan keajaiban di leg kedua.
Karena memang, sejarah juga tak berpihak kepada mereka. Milan kini telah kalah dalam tiga pertandingan terakhir mereka melawan Inter, tanpa mencetak satu gol pun - meski sudah mencoba melakukan 31 tembakan.
Sepanjang sejarah Derby della Madonnina, Milan belum pernah melakoni empat laga berturut-turut tanpa mencetak gol. Kini mereka terancam terperosok ke dalam rekor buruk tersebut.