Sementara itu, mantan juru formasi Barcelona tersebut tetap mengapresiasi usaha timnya dalam tiga musim terakhir di Liga Champions.
Pada periode ini, Kevin De Bruyne dkk telah lolos satu kali ke partai semifinal dan dua kali masuk ke final, termasuk pada musim ini.
Tentu saja gambaran kekalahan di final Liga Champions musim 2020/21 masih berada di benak The Citizens.
Saat itu mereka dikalahkan oleh Chelsea dengan skor tipis 1-0, gol tunggal Kai Havertz memupus mimpi City untuk meraih trofi paling bergengsi antarklub Eropa itu untuk pertama kalinya.
Guna memberikan motivasi kepada para pemainnya, Pep Guardiola berujar bahwa ia tahu bagaimana cara memenangkannya.
Pelatih berusia 52 tahun itu telah merasakan manisnya trofi Si Kuping Besar dua kali, yaitu pada 2008/09 dan 2010/11 bersama Barcelona.
Sayangnya semenjak saat itu, mantan gelandang AS Roma itu belum mampu memperolehnya lagi.
"Tinggal satu pertandingan lagi. Saya akan mengatakan itu luar biasa, luar biasa, bahwa dalam tiga tahun kami telah menjalani dua final dan satu semifinal Liga Champions," ungkap Guardiola.
"Tapi pada akhirnya, kami harus memenangkannya. Saya tahu cara kerjanya."
"Saya berkata kepada para pemain, 'Anda harus menekan diri sendiri. Untuk diakui sebagai tim yang hebat, Anda harus menang di Eropa'," jelasnya.
Tak Dapat Meremehkan
Di sisi lain, The Citizens tak bisa meremehkan Inter Milan meski secara kualitas di atas kertas mereka lebih unggul.
Faktanya, tak banyak pelatih Eropa yang memiliki rekor mengesankan seperti Simone Inzaghi yang saat ini menukangi Inter Milan.
Dikutip dari Sky Sports, selama berkarier sebagai pelatih, Simone Inzaghi telah memainkan tujuh final bersama Lazio dan Inter Milan.