para pesepakbola yang akan memasuki masa pensiun sudah mengetahui akan kemana melanjutkan kariernya. Apakah akan menjadi pelatih atau pegawai negeri sipil (PNS), atau wirausaha.
Pemahaman dan informasi saat memasuki masa purna bakti, akan membuat mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban bagi PSSI maupun pemerintah,” lanjutnya.
Untuk sumber pendanaan Yayasan, PSSI sudah membentuk PT Garuda dengan pembagian andil 95 persen milik PSSI, dan 5 persen milik Yayasan.
Perusahaan Garuda akan melakukan deviden per tiga bulan. Selain itu, Yayasan juga akan mendapatkan donatur dari tokoh masyarakat, organisasi, perusahaan yang peduli dengan keberlanjutan nasib timnas Indonesia.
"Di tahap awal ini, yayasan hanya diperuntukkan untuk para pemain tim nassional dan eks tim nasional.
Karena PSSI fokus akan membangun ekosistem yang terbaik bagi para pemain timnas. Sementara pemain liga harus ditanggung oleh pemilik klub liga," tutur Erick.
Erick tunjuk beberapa tokoh untuk menjaga kredibilitas Yayasan PSSI ini, seperti mantan Ketua KPK, Taufiequrachman Ruki dan juga Chandra Hamzah.
Pengurus Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia
Pembina Yayasan:
Taufiequrachman Ruki
Ardan Adiperdana
Rudy Setia Laksmana
Pengawas Yayasan:
Chandra Hamzah
Carlo Brix Tewu
Junas Miradiarsyah
Ketua Yayasan:
Erick Thohir
Sekretaris Yayasan:
Susyanto
Bendahara Yayasan:
Ahmad Zulfikar