News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Line-up Pengurus Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia, Erick Yakin Dana Takkan Disalahgunakan

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir beserta jajarannya saat mengumumkan Yayasan PSSI, Bakti Sepakbola Indonesia dalam konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6/2023).

Erick berharap dengan penujukkan itu, agar tidak ada ruang untuk siapapun bermain-main dengan dana yayasan PSSI.

Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indoensia (PSSI), Erick Thohir mengatakan pembentukan Yayasan PSSI memiliki tujuan mulia.

Sekaligus strategis agar para pemain yang memilih profesi sebagai pesepakbola profesional punya masa depan yang lebih terjamin.

Menurut Erick, di karier sepakbola yang singkat, para pemain muda dan pemain yang berada di puncak prestasi perlu merasa terlindungi,

baik selama dan paska bermain bola sehingga fokus dalam menekuni jalan hidup di lapangan hijau.

"Organisasi seperti PSSI yang sudah lama berdiri sudah sewajarnya merawat dan memperhatikan stakeholder yang pernah membesarkannya.

Terutama pemain yang mungkin setelah masa baktinya usai berada dalam situasi sulit.

Yayasan PSSI ini tak hanya fokus membantu para pensiunan, tapi juga berperan memberikan arah kepada pemain muda dan profesional bagaimana menyiapkan jaminan masa depan setelah tak lagi merumput," ujar Erick Thohir saat meresmikan Yayasan PSSI di Kantor PSSI, GBK Arena, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6).

Ia menambahkan apa yang dilakukan PSSI dengan membentuk Yayasan tak lain untuk mengurangi beban pemerintah yang memiliki anggaran terbatas dalam memperhatikan mantan pesepakbola yang telah mengharumkan nama Indonesia, namun kurang mendapatkan atensi.

Karena itu Erick menyatakan dengan pembenahan keuangan serta perbaikan ekosistem sepakbola,

terutama yang menyangkut bisnis, diharapkan akan terkumpul dana abadi yang dikelola Yayasan PSSI untuk kepentingan bersama.

"Selain itu, kami ingin meniru apa yang dilakukan di Jepang yang memiliki program post atlet. Dengan program itu,

para pesepakbola yang akan memasuki masa pensiun sudah mengetahui akan kemana melanjutkan kariernya. Apakah akan menjadi pelatih atau pegawai negeri sipil (PNS), atau wirausaha.

Pemahaman dan informasi saat memasuki masa purna bakti, akan membuat mereka dapat bertahan hidup dan tidak menjadi beban bagi PSSI maupun pemerintah,” lanjutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini