Peluang pertama Indonesia datang setelah tujuh menit dan bola jatuh ke target di area kotak penalti.
Targetnya adalah Elkan Baggott, pesepakbola setinggi 1,94 meter.
Elkan Baggott menyundul bola dan memaksa Dibu MartÃnez melakukan penyelamatan gemilang dengan lompatannya sehingga menghasilkan tendangan sudut.
Itu adalah peluang paling jelas yang didapatkan Indonesia sepanjang pertandingan.
Keunikan lain dari Pratama Arham adalah setiap kali harus melemparkan bola ke dalam, ia mengambil handuk untuk mengeringkan bola.
Bola perlu dikeringkan terlebih dahulu oleh Pratama Arhan karena lembabnya udara Jakarta.
Berikutnya, Arhan mencoba lagi dan pada kesempatan lainnya, Emiliano Martinez sang penjaga gawang timnas Argentina menghalaunya dengan tinjunya dan mampu menyapu dengan susah payah.
Beruntung, bola muntah yang dihalau Emiliano Martinez gagal dimanfaatkan pemain Indonesia lainnya yang mendapatkan kesempatan menendang bola ke gawang.
Pratama Arhan memiliki kemampuan lemparan ke dalam mematikan.
Bahkan saat mengeksekusi lemparan ke dalam, Pratama Arhan mampu menyeberang bola dari satu sisi lapangan ke sisi lainnya.
Lemparan ke dalam Pratama Arhan adalah senjata spesial yang digunakan timnas Indonesia.