TRIBUNNEWS.COM- Zainudin Amali telah memutuskan untuk terjun mengurusi sepak bola Indonesia.
Saking cintanya mengurusi sepak bola, Amali rela menanggalkan jabatan sebagai Menpora, “bapak” untuk seluruh cabang olahraga di Tanah Air.
Keinginan Amali mengurus sepak bola berawal dari tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.
Tragedi yang merenggut 135 nyawa ini membuat FIFA turun tangan.
PSSI pun berbenah dengan mengusung transformasi sepak bola Indonesia.
Peta transformasi sepak bola Indonesia itu pula yang dipresentasikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir kepada Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Kini, setelah terpilih menjadi Wakil Ketua Umum PSSI, focus Amali adalah mengembalikan kepercayaan publik terhadap PSSI.
Secara blak-blakan kepada Tribun Network dalam wawancara eksklusif yang dipandu Wartawan Tribun Network Eko Priyono di GBK Arena, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/6/2023).
Berikut hasil wawancaranya dalam bentuk Tanya (T), Jawab (J):
T: Bisa diceritakan bagaimana Anda memilih meninggalkan jabatan sebagai Menpora dan fokus membenahi cabang olahraga sepak bola melalui PSSI?
J: Awalnya itu saat tragedi Kanjuruhan, suasana pada saat itu membuat orang berharap sepak bola menjadi baik.
Kemudian dibentuk tim pencari fakta yang dipimpin Menko Polhukam Prof Mahfud.
Lalu ada tim yang dibentuk PSSI di dalamnya ada FIFA, AFC, untuk perbaikan sepak bola nasional.
Saya kira semua orang tahu itu, dan saya sebagai Menpora ikut dalam suasana itu.