Diikuti kemudian Fernando Torres, Romelu Lukaku, Alvaro Morata, Gonzalo Higuain, Timo Werner, Romelu Lukaku lagi, dan Pierre-Emerick Aubameyang.
Tepatnya dua tahun ke belakang, The Blues tanpa striker murni setelah nasib Aubameyang tak menentu.
Kai Havertz yang sebenarnya adalah seorang winger pun sampai dipaksakan untuk menjadi striker, yang bukan posisi naturalnya.
Kehadiran Nicolas Jackson pun menjadi harapan, meski belum tentu juga menjadi solusi.
Opsi serangan Chelsea menuju musim baru ini memang terlihat tipis, meskipun jumlahnya sangat banyak.
Kai Havertz bergabung dengan Arsenal. Lukaku ingin kembali ke Inter.
Aubameyang bisa saja pergi. Armando Broja mengalami cedera serius.
Christopher Nkunku sebenarnya bukan nomor sembilan. David Datro Fofana kemungkinan akan pergi dengan status pinjaman.
Jadi, Jackson punya peluang bagus untuk langsung menjadi starter memasuki pramusim dan membuat Pochettino terkesan.
Dia bisa diplot sebagai striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1 yang disukai Pochettino.
Tapi, bisa juga pelatih asal Argentina ini mengubah formasi menjadi 3-5-2.
Ingat saja, di hari-hari terakhirnya di Tottenham, dia mendorong Son Heung-min bersama Harry Kane untuk melakukan tekanan dan lebih banyak.
Poch mungkin bisa menduetkan Jackson di lini depan dengan Aubameyang, jika dia tak dijual, atau dengan Lukaku, jika dia ditarik lagi dari Inter Milan.
Pemain anyar Chelsea lainnya, Christopher Nkunku akan beroperasi sebagai pemain nomor sepuluh, biasanya berada di belakang striker.