Mulai dari Ferguson yang merekrutnya dan melatih dua musim di Old Trafford, mendapatkan trofi Liga Inggris.
Kemudian bergenti ke David Moyes semusim dengan gelar 1 Community Shield, lalu sempat diasuh Ryan Giggs yang tak dapat apa-apa.
Lalu bersambung ke tangan Luis van Gall selama dua musim dengan raihan 1 piala FA.
Berlanjut dengan Jose Mourinho (2016-2018) dengan satu Piala Carabao, satu Community Shield dan satu juara Liga Eropa.
Baca juga: Situasi Tak Ideal Manchester United, Putus dengan de Gea Bikin Ribet Seisi Old Trafford
Setelah itu, tiga nama mengisi kepelatihan MU, mulai Ole Gunnar Solskjaer selama tiga musim hingga 2021, namun malah tak dapat apa-apa.
Kemudian Ralsf Rangnick semusim juga tak dapat trofi satupun, dan terakhir saat ini Erik ten Hag sejak musim lalu yang telah mendapatkan 1 Piala Carabao.
Selama delapan kali berganti kepelatihan, David de Gea selalu menjadi andalan utama di bawah mistar gawang Setan Merah.
Itu tak lain karena penampilannya yang cukup konsisten. Selama 545 kali bermain, ia hanya melakukan 17 kali blunder yang berakibat pada sebuah gol.
“Ini merupakan periode yang tak terlupakan dan sukses sejak saya datang ke sini. Saya tidak berpikir meninggalkan Madrid sebagai anak muda kami akan mencapai apa yang kami lakukan bersama."
"Sekarang, ini waktu yang tepat untuk melakukan tantangan baru, untuk mendorong diri saya lagi di lingkungan baru."
"Manchester akan selalu ada di hati saya, Manchester telah membentuk saya dan tidak akan pernah meninggalkan saya," tulis de Gea.
Kepergiannya memastikan tidak ada lagi pemain-pemain rekrutan Fergie yang bertahan di MU saat ini, setelah sebelumnya Phil Jones habis kontrak pada akhir musim 2022/2023.
Kini, satu pemain yang terlama berseragam MU di skuad Erik Ten Hag adalah Luke Shaw yang didatangkan pada 2014 silam.
(Tribunnews.com/Tio)