Komentar lain melihat tendangan Marko Simic itu sebagai gambaran kalau Marko Simic sejatinya bukan striker yang dibutuhkan pelatih Thomas Doll.
Sorotan melebar ke proses kembalinya Marko Simic ke Persija di mana ada dugaan klub 'terpaksa' menerima sang pemain karena kalah dalam gugatan di FIFA hingga hanya punya dua opsi, membayar uang ke sang pemain atau kembali merekrutnya.
Sejumlah komentar memberikan analisis mengenai kemampuan Marko Simic yang tidak lagi tajam di usia 35 tahun, terbukti saat dia cuma menjadi striker figuran di FK Radnicki, klub Liga Serbia setelah hengkang dari Persija.
Penolakan atas kehadiran Marko Simic di Persija juga makin menjadi setelah insiden 'tendangan luar angkasa' tersebut.
Coba tengok unggahan lama Marko Simic yang kembali diserbu suporter Macan kemayoran dengan seruan 'Simic Out'.
Dari soal umur hingga kemampuan yang tidak lagi prima menjadi banyak alasan seruan itu dilontarkan para netizen.
Dibela Thomas Doll
Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll coba memaklumi penampilan strikernya, Marko Simic yang ia turunkan sejak awal saat menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Bogor, Minggu (9/7/2023).
Simic yang bermain selama 60 menit tampak bermain tak maksimal – kerap kehilangan bola hingga menendang bola jauh dari gawang sasaran.
Menurut Thomas Doll, pemain asal Kroasia itu masih coba beradaptasi pada laga perdananya ini.
“Ini adalah kualitas dari lawan kami, bukan masalah pribadi Marko Simic, memang tim kami belum komplet, memang setiap laga kami harus cetak gol kami terus main, dan Marko baru main lagi setelah lama tidak bermain. Dia juga baru dua minggu bersama tim,” ujar Thomas Doll seusai laga.
Selain buruknya penyelesaian akhir, Thomas Doll meyakini nantinya saat pemainnya lengkap perlahan permainan Persija bisa tampil optimal.
Seperti diketahui, dalam laga ini pemain asing Persija lainnya, Ondre Kudela juga belum diturunkan karena masih cedera.
“Tapi ingat kami banyak pemain yang absen, salah satunya Ondrej Kudela, dia bisa memberikan stabilitas dan juga para pemain kami belum bermain kompak, kurang kualitas, di lini tengah, di depan, apalagi setelah ada pemain asing. mereka harus bisa main dan menyatu dengan para pemain lokal,” terangnya.