Menurut Pulisic, dia sebetulnya mirip dengan penyerang andalan AC Milan, Rafael Leao, yang banyak beroperasi dari sisi kiri.
"Saya lebih banyak bermain dengan datang dari kiri, tetapi jika ada kesempatan untuk masuk dari kanan atau bahkan bermain di belakang striker, saya juga merasa nyaman," tuturnya.
Masalahnya, posisi Leao tidak mungkin diubah. Di sinilah kelebihan dari Pulisic.
Dia tergolong pemain versatile, alias serba-bisa. Saat di Chelsea, dia pernah bermain di lima posisi.
Pun di Milan sekarang, Pioli bisa menempatkannya di belakang striker, maupun menjadi penyerang sayap kanan --yang sepertinya bakal jadi opsi kuat untuknya.
Di posisi itu, dia bisa menjadi bayangan Rafael Leao sehingga serangan AC Milan yang dulu lebih intens berasal dari kiri sekarang bisa lebih seimbang.
Rossoneri pastinya akan lebih mengerikan apabila serangan dari sayap kiri-kanan mereka sama-sama hidup.
Hal itu bisa terjadi jika Pulisic yang beroperasi di kanan mampu menyamai eksplosivitas Leao di sebelah kiri.
"Rafael Leao luar biasa dalam permainannya. Mendribel bola melewati lawan, sangat fisikal, bagus di depan gawang. Saya pikir saya bisa memberikan hal yang sama.
Saya sangat tidak sabar menantikan posisi terbaik buat saya dan bagaimana saya bisa menolong tim," katanya.
Pulisic bisa memperlihatkan kemampuannya dalam serangkaian uji coba AC Milan yang dimulai dengan menghadapi Lumezzane (20/7) mendatang, diikuti melawan Juventus, AC Milan, dan Monza.
Milan akan memulai laga Serie A melawan Bologna pada 22 Agustus mendatang. (Tribunnews/den)