"Tunjukkan bahwa pembinaan di Indonesia tidak kalah dibanding negara-negara lain," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama mantan pemain timnas yang juga pengurus Blispi Firman Utina berpesan kepada skuad Timnas Pelajar Blispi Indonesia U-12 untuk menanamkan filosofi DI HATI dalam bermain sepakbola.
"DI artinya disiplin, H adalah hard work (kerja keras), A artinya attitude, yakni pemain harus punya sikap yang baik, ramah, tidak cepat puas, dan saling membantu.
Sementara T artinya teknik, dimana pemain bola harus punya teknik yang mendukung taktik permainan, dan I artinya insight (wawasan)," kata Firman.
Agen pemain Dusan Bogdanovic yang sukses mengorbitkan Pratama Arhan, Egy Maulana dan Witan Sulaeman menambahkan berlaga di China merupakan kesempatan emas bagi seluruh skuad Timnas Pelajar Blispi Indonesia mempelajari banyak hal.
"Kalian adalah wakil Blispi. Mendapat pengalaman yang luar biasa. Yang utama bukan juara. Tetapi belajar banyak hal. Karena sangat mungkin dalam 7-8 tahun ke depan kalian menjadi pemain tim nasional. Jika ingin cita-cita kalian terwujud kuncinya adalah kemauan, keberanian dan kerja keras," pungkasnya.
Guna meraih hasil terbaik di China, Blispi telah mempersiapkan sebanyak 12 pemain usia dini terbaik yang dibesut Pelatih Kepala berlisensi B, Sukardi Jusuf Paera yang akrab disapa Sabrin.
Ke-12 pemain tersebut: Mishary Rasheed Assabary (depan), Achmad Syariful Anam, Ar Zahran Fikria (tengah), Raffi Al Fahrezi, Muhamad Aldio Cheza Al Bukhori, Aguero Hanif Christianto (belakang), Mohamad Razaqa Al Bahli, Andika Putra (kiper), Ahamad Naefan Habibi, Raffa Agi Putra Bintang Van Pamelan dan Abrisan Kamil Aidil Azka (depan).
Selama berlaga di China, Timnas Pelajar Blispi Indonesia U-12 akan didampingi Sekretaris Jenderal Blispi Yessi Yunita dan ofisial Diah Hidayah Prianda.
Yessi Yunita mengatakan tujuan pengiriman tim ke China untuk memberi kesempatan yang luas kepada para pesepakbola usia dini dan usia muda di Indonesia untuk mengasah dan menempa kemampuan mereka. Sebab, berkompetisi menjadi salah satu proses penting bagi pemain untuk menguji mental dan kualitas permainannya.
"Kita harapkan dengan mengikuti turnamen internasional para pemain usia dini dan usia muda kita semakin tangguh secara mental dan semakin meningkat kualitas permainannya. Sehingga kelak mereka memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka mampu bersaing dengan anak-anak dari negara lain," kata Yessi.