TRIBUNNEWS.COM - Hadirnya Cristino Giuntoli sebagai direktur olahraga baru di Juventus memainkan peran penting dalam pembangunan skuad Bianconeri saat ini.
Datangnya Giuntoli telah membuat gejolak dalam skuad Juventus. Pemain yang tampil kurang mengesankan buru-buru dicoret.
Giuntoli memiliki keberanian untuk membuat keputusan penting, sebagaimana dibuktikan dengan tindakannya baru-baru ini di klub.
Klub telah memberi tahu pemain seperti Arthur Melo dan Denis Zakaria bahwa mereka tidak diinginkan dan harus mencari peluang baru di tempat lain.
Bahkan, pemain senior seperti Leonardo Bonucci pun juga turut menjadi korbannya.
Baca juga: Giuntoli Ternyata Juventini Sejak Kecil, Bergabung dengan Juventus Bak Mimpi yang Jadi Kenyataan
Pekan lalu, Giuntoli secara blak-blakan memberi tahu pemain veteran itu bahwa dia tidak lagi menjadi bagian dari proyek teknis.
Bek 36 tahun itu diminta untuk menjalani latihan sendiri, terpisah dengan para pemain lainnya, sampai ia mendapatkan klub baru.
Kedatangan Giuntoli ini juga menjadi warning bagi sang pelatih Massimiliano Allegri.
Juventus kini akan memulai era baru setelah dua musim lamanya tidak mendapatkan satu gelar sama sekali.
Seperti diketahui, semenjak kedatangan Allegri pada 2021 silam, Juventus menjadi terseok-seok, padahal ada pemain-pemain ternama, seperti Dybala yang kini ke AS Roma, lalu Angel di Maria yang kini hengkang ke Benfica.
Serta pula ada nama-nama yang masih bertahan seperi Federico Chiesa, Dusan Vlahovic, hingga Arkadiusz Milik.
Namun sayang, para pemain itu belum mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya di bawah taktik yang diterapkan Allegri.
Situasi buruk yang dialami Juventus sempat membuat nama Allegri berada di ujung pemecatan. Beberapa kali juru taktik berkepala polontos itu diisukan akan dipecat.
Namun pada akhirnya, pelatih asal Livorno itu tetap dipertahankan La Vecchia Signora. Manajemen Juventus masih menaruh kepercayaan penuh kepada pelatih 55 tahun itu.
Baca juga: Juventus Era Giuntoli Dimulai, Tantangan Membawa Bianconeri Kembali Berjaya