Ia mengatakan awal mula dari semua ini adalah gagasan Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo kala itu sedang mengunjungi latihan Timnas U20 Indonesia.
Nah pada moment tersebut, para pemain berharap ke Presiden Joko Widodo agar bisa memikirkan kesejahteraan pesepakbola tanah air.
Salah satunya dengan cara membantu para pemain untuk mewujudkan cita-citanya.
Khususnya mengabdi kepada negara yakni Polisi.
"Ini bermula dari Pak Presiden Jokowi yang waktu itu mengunjungi timnas U-20 Indonesia di SUGBK."
"Dari sana para pemain meminta adanya kepastian buat masa depannya salah satunya menjadi polisi."
"Dari sana, pemerintah langsung melanjutkan permintaan dari para pemain dan menawarkan ini ke semuanya mau atau tidak jadi polisi."
"Setelah itu ada delapan pemain dari timnas U-20 Indonesia dan satu nama dari timnas U-22 Indonesia yang mau jadi polisi," ucap Sumardji kepada BolaSport.com, Senin (24/7/2023).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa tidak ada nama Hokky Caraka untuk menjadi polisi.
Sebelumnya sempat viral di media sosial bahwa penyerang PSS Sleman itu ingin menjadi polisi demi masa depannya aman.
"Hokky tidak ada karena dia juga gak mau," kata Sumardji.
Terakhir, Sumardji memastikan tidak ada pemaksaan bagi para pemain lainnya untuk menjadi polisi.
Kata Sumardji, ini semua murni keinginan dari setiap pemain.
"Tidak kami paksa."
"Ini atas dasar kemauang sendiri kok," kata Sumardji.
"Mereka akan melakukan pendidikan selama lima bulan," tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk) (Bolasport/Mochamad Hary Prasetya)