TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Kashima Antlers U18, Mitsuo Ogasawara, memberikan prediksinya soal kans Timnas U17 Indonesia dalam gelaran Piala Dunia U17 2023.
Saat ini, kerangka Timnas U17 Indonesia yang bernama Garuda United U17 baru saja menyelesaikan pertandingan uji coba di Denpasar, Bali.
Seperti diketahui, selepas melakoni training centre (TC) selama tiga pekan di Jakarta, tim asuhan Bima Sakti membawa Garuda United U17 ke Bali.
Baca juga: Setelah Lawan Barcelona, Erick Thohir Pastikan Timnas U17 Indonesia akan Uji Coba Lawan Jerman
Di sana Muhammad Iqbal Gwijangge dkk bentrok dengan Barcelona Juvenil A dan Kashima Antlers U18 di Stadion Ngurah Rai Denpasar, Bali pada 2 dan 5 Agustus 2023.
Pada kedua pertandingan tersebut, tim Garuda United U17 dua kali menelan kekalahan dengan skor 0-3 dan 2-3.
Duel sengit dilakoni oleh pasukan Bima Sakti ketika berjumpa dengan Kashima Antlers U18, Sabtu (5/8/2023) malam WIB.
Kedua tim saling berbalas gol dan Garuda United U17 kemudian mendapatkan pujian dari Mitsuo Ogasawara.
"Permainan Garuda United sangat luar biasa. Awalnya Kashima Antlers merasa kesulitan melawan permainan dari Garuda United," kata Mitsuo Ogasawara dikutip dari TribunBali.
"Seiring berjalannya pertandingan, sedikit demi sedikit Kashima menemukan performa terbaiknya, lalu comeback dengan sisa waktu yang ada."
"Ke depannya Garuda United akan bisa bicara banyak di event internasional Piala Dunia U-17."
"Ini pertandingan yang sangat sulit, tapi dengan pengalaman pemain kami akhirnya kami bisa menang itu sangat disyukuri," ungkapnya.
Kashima Antlers U18 sukses meraih kemenangan berkat gol yang yang dicetak Haruto Matsumoto dan dua gol dari Koji Oyama.
Sementara dua gol balasan dari Garuda United U17 dilesakkan oleh Figo Dennis dan Riski Afrisal.
Mitsuo Ogasawara bukan hanya menyoroti penampilan tim asuhan Bima Sakti secara keseluruhan, melainkan pemain-pemain tertentu yang menonjol.
Dia menyebut ada dua pemain dari Indonesia yang tampil di atas rata-rata dibandingkan para pemain lain.
Menurutnya, dengan kemampuan yang dimiliki oleh para Garuda Muda, mereka akan mampu berbicara banyak di Piala Dunia U17 2023.
Seperti yang diketahui, ajang Piala Dunia U17 2023 bakal dilaksanakan di Indonesia mulai 10 November sampai 2 Desember mendatang.
"Saya melihat ada dua pemain, saya lupa nomor punggungnya, dia tampil di atas rata-rata dari pemain lain," ucapnya.
"Secara umum permainan Garuda United hari ini sangat luar biasa hari ini, ke depannya di Piala Dunia akan bisa bicara banyak," pungkas Mitsuo.
Kemajuan Tim Garuda Muda
Pelatih Garuda United U17, Bima Sakti, menilai bahwa skuad yang diproyeksikan untuk Timnas Piala Dunia U17 2023 sudah mengalami kemajuan.
Para pemain lebih berani membangun serangan dan mampu mengorganisasikan pertahanan dengan lebih baik ketika melawan Kashima Antlers U18 daripada ketika jumpa Barcelona Juvenil A.
Namun Bima Sakti kecewa timnya kebobolan tiga gol dari bola mati. Ini yang akan menjadi evaluasi bagi timnya.
"Sudah bermain progress daripada pertandingan Rabu kemarin, pemain lebih berani main build up, organisasi bertahan lebih baik," kata pelatih Garuda United U17, dikutip dari sumber yang sama.
"Namun kami kecewa 3 gol juga melalui set piece, ini yang menjadi evaluasi kami."
"Memang agak kesulitan mencari analisa video mereka, kita hanya dapat seniornya dan Timnas Jepang jadi kami memang sedikit lengah di set piece," ujarnya.
Kerangka Timnas U17 Indonesia
Bima Sakti mengaku bahwa semua masih memiliki kesempatan untuk memperkuat Timnas U-17 Indonesia sebelum Piala Dunia U-17 2023 digelar.
Saat ini, Bima Sakti sudah mengantongi 72 nama untuk seleksi Timnas U-17 Indonesia. 72 nama tersebut dijaring dari seleksi di 12 kota.
"72 pemain terkumpul terima kasih Asprov, Askot, Askab, klub-klub Liga 1 yang memfasilitasi di daerah," kata Bima Sakti jelang laga ujicoba melawan Kashima Antlers U-18 di Denpasar, Bali dikutip dari BolaSport.
"Terima kasih PSSI, Dirtek, Asprov daerah yang sudah membantu, sudah masuk datanya ke kami."
"Rencananya koordinasi PSSI tanggal 15 nanti dikumpulkan dan seleksi," ujarnya.
Sementara itu, soal seleksi, Bima Sakti mengaku sudah memiliki gambaran soal kerangka tim untuk skuad Timnas U-17 Indonesia.
Pada laga yang digelar di Bali, tim pelatih banyak menurunkan pemain yang jadi tulang punggung tim di Piala Dunia 2023 nanti.
"Sebenarnya kita di pertandingan kedua ini lebih mengutamakan pemain yang menjadi tulang punggung nanti di persiapan Piala Dunia," ujar Bima Sakti.
"Yang pasti kita kerangka tim sudah ada,” kata Bima Sakti.
Dari pertandingan ini, menurut sang pelatih kepala masih ada nama-nama pemain bangku cadang yang belum sempat diturunkan, namun mereka harus memanfaatkan waktu dan pemain yang mendapat waktu bermain juga dinilai sudah cukup berkontribusi.
“Banyak pemain yang belum main, tapi kita memberikan kesempatan pemain yang ada, karena kita sudah harus mengerucut pemain yang sudah pasti menjadi kerangka tim piala dunia itu yang kita pertahankan,” tuturnya.
Usai dari Bali, Timnas U-17 Indonesia bakal bertolak ke Solo.
Mereka bakal melakukan TC selama sepekan di Kota Solo dan kemungkinan bakal melakukan uji coba lawan tim lokal setempat.
Setelah itu, Timnas U-17 Indonesia langsung tancap gas untuk persiapan Piala Dunia U-17 sesungguhnya.
Skuad Garuda Asia bakal melakoni uji coba lawan Korea Selatan pada 30 Agustus 2023.
Usai laga lawan Korsel, Timnas U-17 Indonesia langsung terbang ke Jerman.
Di Jerman, mereka bakal melakoni pemusatan latihan selama sebulan.
Selama sesi pemusatan latihan, Timnas U-17 Indonesia juga bakal melakoni laga uji coba lawan tim setempat.
Ulasan Singkat Garuda United vs Kashima Antlers
Awal laga dimulai langsung menjadi milik Kashima Antlers yang memperagakan permainan umpan pendek.
Garuda United cenderung masih kurang percaya diri sehingga sering salah umpan.
Situasi ini membuat Arkhan Kaka berjuang sendirian di posisi lini serang.
Arkhan Kaka kerap mempertontonkan skill individunya untuk menembus pertahanan sang musuh.
Selain itu, Ji Da Bin menjadi pemain kedua Garuda United yang beberapa kali mencoba membawa bola ke area penalti Kashima Antlers.
Namun usaha dua pemain Garuda United kerap putus karena kurangnya bantuan dari pemain lain.
Petaka justru menghampiri Garuda United yang kebobolan pada penghujung paruh pertama.
Tepatnya menit 48, Kashima Antlers membuka gol lewat sundulan Haruto.
Selepas turun minum, Garuda United mampu menyamakan kedudukan lewat penalti Figo Dennis.
Bahkan pada menit 64 Riski Afrisal dapat mengantarkan Garuda United berbalik unggul.
Kondisi ini malah tidak bisa dipertahankan Garuda United yang kembali kebobolan 2 gol.
Kashima Antlers mampu mencetak gol dari sundulan di menit 70 lewat aksi Koji.
Koji bahkan mencetak gol lagi lewat sundulan di menit 84.
Brace gol Koji menutup perlawanan Garuda United yang menyerah 2-3 di depan Kashima Antlers.
(Tribunnews.com/Deni/Ipunk)(TribunBali.com/Adrian Amurwonegoro)(BolaSport.com/Metta Rahma Melati)