Menariknya, Tiji diberikan tugas yang sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Ketika memperkuat AZ Alkmaar, dia beperan sebagai gelandang yang aktif membantu penyerangan.
Namun oleh Pioli diubah cenderung lebih ke bertahan.
Reijnders mungkin tidak dianggap sebagai gelandang bertahan klasik seperti namanya di Italia, namun dia menunjukkan potensi untuk menjabat di posisi tersebut.
Kemampuan defensifnya bisa menjadi aset penting bagi Milan jika Krunic akhirnya pergi dari klub, terutama mengingat minat yang ditunjukkan oleh Fenerbahce terhadap pemain tersebut.
Situasi ini menunjukkan bahwa Pioli tengah mencari variasi dan fleksibilitas dalam taktik timnya. Mengadaptasi peran Reijnders sebagai gelandang bertahan dapat memberikan dimensi baru dalam strategi bermain AC Milan musim depan.
Meskipun begitu, masih perlu dilihat bagaimana perkembangan situasi ini di lapangan hijau. Reijnders harus membuktikan kemampuannya dan menyesuaikan diri dengan peran yang lebih defensif jika memang diberi kesempatan oleh Pioli.
Sebagai informasi saja, Tiji sempat masuk proyek naturalisasi Timnas Indonesia. Bahkan kala itu Shin Tae-yong yang langsung meminta.
Akan tetapi Reijnders memilih untuk menolak penawaran tersebut karena secara prospek dia bisa tembus ke skuad inti Timnas Belanda. Dan ternyata benar.
Permainan apiknya selama ini membuat Tiji memperkuat De Oranje, dan bahkan berhasil bergabung ke tim elite sekelas AC Milan.
(Tribunnews.com/Giri)