TRIBUNNEWS.COM - Sikap jual mahal diperlihatkan AC Milan ketika mendapatkan penawaran dari Fali Ramadani untuk mengontrak bomber pesakitan Fiorentina, Luka Jovic.
Padahal AC Milan pada sisa waktu bursa transfer pemain musim panas yang akan ditutup 1 September mendatang, tengah gencar mencari pelapis Olivier Giroud.
Rossoneri, julukan AC Milan, membutuhkan sosok striker nomor 9 untuk menjadi pesaing Giroud setelah manajemen mengambil keputusan meminjamkan Lorenzo Colombo dan menjual Divock Origi.
Praktis AC Milan tidak memiliki striker bertipikal target-man di musim 2023/2024 kecuali mantan bomber Arsenal dan Chelsea tersebut.
Baca juga: AC Milan Batal Dapat Ceperan Uang Rp13 Miliar, Skandal Judi Jadi Penyebab
Stafano Pioli pelatih AC Milan bisa saja memainkan Noah Okafor atau Rafael Leao sebagai attacante (striker). Akan tetapi posisi natural kedua pemain itu bukanlah target-man, melainkan penyerang sayap.
Leao dan Noah Okafor sama-sama penyerang yang mengandalkan kecepatan dan biasa dimainkan untuk menyisir sisi flank.
Situasi ini membuat manajemen sibuk untuk mendata siapa saja striker bertipikal target-man yang bisa diboyong ke San Siro.
Di tengah situasi tersebut, AC Milan mendapatkan tawaran dari Fali Ramadani.
Fali Ramadani merupakan agen dari Luka Jovic.
Penyerang asal Serbia ini memang mengalami penurunan karier sebagai bergabung ke Real Madrid pada musim 2019.
Musimnya dihabiskan sebagai pemain pinjaman sebelum akhirnya dilepas ke Fiorentina musim panas lalu dengan status free transfer.
Kendati demikian, performa Luka Jovic bukannya membaik justru sebaliknya.
Bersama La Viola (julukan Fiorentina), Jovic mengalami kesulitan untuk menembus skuad utama. Dia banyak memulai pertandingan dari bench cadangan.
Tercatat, musim lalu Luka Jovic membukukan 13 gol dari 51 pertandingan. Angka yang terbilang minim bagi pemain bertugas sebagai tukang gedor pertahanan lawan.