Selain itu, masalah yang menimpa AS Roma musim ini tak lain karena iritnya manajemen tim asal ibukota Italia tersebut.
Jika menelisik pergerakan transfer yang dilakukan AS Roma pada bursa musim panas ini, tak banyak hal yang dilakukan pihak manajemen.
Hal itu terlihat dari minimnya dana transfer yang digelontorkan AS Roma untuk merekrut pemain anyar.
AS Roma terlihat cenderung lebih suka mendatangkan pemain dengan status pinjaman, harga murah ataupun gratis.
Sebagai contoh langkah AS Roma mendatangkan Houssem Aouar (Lyon) dan Evan Ndicka (Frankfurt) dengan gratis musim panas ini.
Lalu, Renato Sanchez (PSG) dan Romelu Lukaku (Chelsea) didatangkan AS Roma dengan status pinjaman saja.
Satu-satunya kebijakan transfer yang memaksa AS Roma mengeluarkan uang ketika mendatangkan Leandro Paredes dari PSG.
AS Roma setidaknya perlu merogoh uang sebesar 2,5 juta euro saja saat meminang pemain asal Argentina tersebut.
Selain Paredes, tak ada nama pemain anyar lain yang direkrut AS Roma dengan cara permanen.
Situasi itu menunjukkan bahwa uang belanja yang dikeluarkan AS Roma musim ini tergolong cukup irit.
Padahal, AS Roma sebenarnya menikmati keuntungan dari uang penjualan pemain pada bursa transfer musim panas ini.
Salah satunya penjualan Roger Ibanez yang dilego AS Roma ke Al Ahli dengan mahar 30 juta euro.
Belum lagi keputusan AS Roma yang menjual Justin Kluivert (Bournemouth) hingga Nemanja Matic (Stade Rennes) yang sebenarnya menambah keuntungan AS Roma.
Hanya saja memang belum ada realisasi nyata dari manajemen AS Roma untuk mendukung Mourinho berbelanja pada jendela transfer pemain kali ini.
Alhasil kebijakan irit yang dilakukan manajemen AS Roma kini seakan menjadi bumerang lantaran tim tersebut belum tampil maksimal awal musim ini.
AS Roma jelas harus segera bangkit dan kembali ke jalur kemenangan jika tidak ingin berada di zona degradasi Liga Italia musim 2023/2024.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)