Empat laga dari gameweek 20 hingga 23 De Gea dicadangkan. Kesempatan untuk bangkit datang saat Lindegaard menderita cedera ankle.
De Gea kemudian kembali ke starter di gameweek 24 saat melawan Chelsea. Ini menjadi titik balik ia mulai bisa lebih baik.
Namun demikian, sampai di penghujung MU akhirnya tetap tak bisa meraih juara EPL lantaran mereka kalah dalam selisih gol dari Manchester City.
Hal ini kemudian membuat De Gea terus berbenah menatap musim berikutnya.
Di musim yang baru, Fergie lebih tegas. Satu kesalahan yang dibuat De Gea kala itu saat melawan Fulham membuat ia diparkirkan.
Lagi-lagi ia harus duduk di pinggir lapangan selama empat pekan dan harus merelakan tempatnya diisi Lindegaard.
Fergie terus merotasi antara De Gea dan Lindegaard sampai pertengahan musim 2012/13. Itu memaksa De Gea bekerja lebih keras lagi.
Seiring dengan itu, De Gea akhirnya bisa tampil konsisten dan membuat Fergie percaya. Ia akhirnya legenda kiper Man United, menjadi pemain tinggalan Ferguson yang paling terakhir pergi dari Old Traffod.
Berkaca pada kasus De Gea, tentu ini bisa saja terjadi kembali pada Onana. Meski sejauh ini kerap tampil buruk, masih ada harapan baginya.
Tentunya ini juga bergantung pada sikap dan ketegasan daripada pelatih MU, Erik ten Hag.
Jalinan hubungan keduanya diharapkan fans akan bisa membantu Onana menemukan penampilan terbaiknya selama di Theater of Dreams.
(Tribunnews.com/Tio)