Dia menggiring bola dari tengah lapangan dalam prosesnya yang mengingatkan akan sosok Ruud van Nistelrooy 20 tahun lalu, klaim Goal.
Hojlund memanfaatkan celah di lini tengah Galatasaray, mengambil keputusan, menyelesaikan peluang setelah berlari setengah lapangan.
Gol itu menunjukkan potensi Hojlund ketika diberikan kebebasan dan dari percobaan Manchester United untuk lolos dari garis pertahanan tinggi tim lawan.
Namun, itulah masalahnya.
Tidak banyak pemain Man United yang bisa mengendalikan permainan dalam penguasaan bola sehingga membuat lubang di lini lawan.
Christian Eriksen adalah satu-satunya pemain yang bisa memberikan United lebih banyak variasi serangan dalam umpan terobosan yang 'disukai' oleh Hojlund.
Tapi, Eriksen saat ini sedang cedera dan diperkirakan akan tampil pada Januari mendatang.
Menurut Goal, langkah Manchester United mendatangkan Hojlund ditambah biaya yang mahal tidak ditunjang dengan rencana yang konkrit.
Yakni menyediakan cara terbaik untuk mengintegrasikannya dalam permainan tim sehingga upaya yang dilakukan Hojlund kerap tampak sia-sia.
(Tribunnews.com/Sina)