"Nilai dan performa pemain serta faktor lainnya menominasikan (Korea Selatan) untuk menjadi salah satu tim yang memenuhi syarat bermain di final," jelasnya.
Jika benar dengan kondisi ini, sebuah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia pada 15 Januari mendatang.
Pertemuan pertama dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 Timnas Indonesia memang kalah meyakinkan dari Irak dengan skor 5-1, namun seiring berkembangnya tim dan persiapan, skuad Garuda bisa bersaing.
Hal itu mulai tampak dalam sesi ujicoba Timnas Indonesia melawan Libya, dari yang awalnya kalah telak 4-0 menjadi 2-1.
Sorotan bukan hanya dari hasil akhir, melainkan apa yang terjadi di lapangan dalam 2x45 menit waktu pertandingan.
Skema permainan, starting XI, aliran bola, nilai pertahanan dan serangan, semua terlihat mengalami peningkatan meski belum sempurna.
Dan apa yang dilakukan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong pada pertemuan kemarin adalah gambaran kecil untuk starting XI di Piala Asia nanti.
"Memang dalam laga ini saya gunakan formasinya untuk antisipasi lawan Irak, dan semua pemain bekerja keras," ungkap Shin Tae-yong usai menghadapi Libya, dikutip dari laman PSSI.
"Di luar dari hasilnya, saya puas atas performa pemain malam ini," sambungnya.
Melanjutkan pembahasan Hamza Dawoud, Irak harus ekstra membenahi semua aspek dalam permainan mereka jika ingin menang dan lolos lebih jauh dari babak penyisihan grup Piala Asia 2024.
"Timnas Irak membutuhkan kerja keras, melakukan banyak perubahan di lini pertahanan, menghindari kekacauan dalam konstruksi permainan, dan kurangnya mental, terutama di area penalti," jelasnya.
"Casas harus mengambil tindakan dari pertandingan ini. Tapi itu bagus dalam segala hal, karena kekalahan menunjukkan kekurangan."
"Beberapa pemain menunjukkan penurunan, seperti Ali Jassim, dan semua pemain harus introspeksi diri mereka sendiri karena Piala Asia tidak seperti pertandingan persahabatan," tegasnya.
Jesus Casas memberikan waktu istirahat hari ini setelah timnya menghadapi Korea Selatan.