Ia mengatakan bahwa tindakan rasisme harus dihilangkan dari sepak bola.
Hal ini dapat menyakiti korban dan membuatnya kecewa.
Juru taktik berusia 58 tahun ini menghimbau suporter untuk tidak melakukan hal bodoh di dalam stadion.
Terutama tindakan rasisme yang merugikan korbannya.
"Jelas dia kecewa," buka Stefano Pioli dikutip dari laman Football-Italia.
"Perlu mereka (suporter yang rasis) ketahui, saya bangga melatih seseorang seperti Mike."
"Dia punya sikap penuh hormat, adil dan membuat bangga," sambungnya.
"Kami sudah muak mendengar hal-hal merugikan (rasisme) di stadion."
"Mereka suporter bodoh yang harus tinggal di rumah, bukan datang ke stadion," kecam arsitek asal Italia tersebut.
Dengan membawa 3 poin dari markas Udinese, maka tim berjuluk Rossoneri semakin kokoh menduduki posisi 3 klasemen Liga Italia.
Rossoneri pun semakin dekat mengunci tempat lolos Liga Champions musim depan.
Kini, Olivier Giroud dkk mengantongi 45 poin, atau tertinggal 4 angka dari Juventus yang belum memainkan pertandingan pekan 21.
Adapun penguasa klasemen Liga Italia saat ini ditempati Inter Milan dengan 51 poin.
"Kami harus menjalani pertandingan satu demi satu, mencoba memenangkan sebanyak mungkin untuk menjadi protagonis."
"Inter dan Juventus berjalan dengan kecepatan tinggi sehingga sulit untuk melihat terlalu jauh ke masa depan."
"Fokus kami hanya harus terus melangkah dan melihat apa yang terjadi," tandas Pioli.
(Tribunnews.com/Ipunk)