Agos mengatakan, usaha merchandise suporter selaras dengan penampilan klub. Saat Persis Solo kembali ke Liga 1, penjualan merchandise mengalami peningkatan signifikan.
Setelah mengarungi dua musim di Liga 1, naik turunnya penjualan juga dipengaruhi penampilan tim.
"Penjualan tergantung juga dengan performa tim, kalau pas bagus, penjualan juga bagus, begitu juga sebaliknya," ungkap pria kelahiran 27 Agustus 1986 itu.
Bisnis UMKM miliknya kini sudah merambah digital melalui marketplace.
Sepakbola Pemersatu Bangsa
Lebih lanjut, terkait kampanye #BolaPemersatuBangsa, Agos mengamini dunia kulit bundar bisa menjadi medianya.
"Jelas bisa menjadi ajang persatuan, tujuan sepakbola salah satunya untuk persatuan," ungkapnya.
Dari kacamata suporter, Agos memberikan contoh nyata persatuan dari dunia sepakbola.
Momen di mana bersatunya komunitas suporter Solo dan Yogyakarta pada 3 Oktober 2022 tampaknya selalu diingat Agos.
Kala itu pendukung tim Persis Solo, PSIM Yogyakarta, dan PSS Sleman menyatakan damai pasca-insiden Stadion Kanjuruhan, Malang.
Tagar Mataram Islah dan Mataram is Love saat itu cukup menggema di media sosial, diserukan fans Pasoepati (Solo), Brajamusti (Yogyakarta), dan Brigata Curva Sud (BCS/Sleman).
Deklarasi damai itu diketahui dilaksanakan di Prambanan, Klaten, 3 Oktober 2022 malam.
"Di Indonesia, suporter yang bermusuhan dengan yang bersaudara itu lebih banyak yang bersaudara," ungkap Agos.
Ia berharap, seluruh suporter bisa bersekap dewasa.
"Ketika atmosfer sepakbola panas, memang harus dijaga biar tetap panas memang karena di situ serunya, tapi cukup di saat pertandingan itu saja, cukup 90 menit, setelah itu selesai," tekannya.