Sementara AC Milan mengalami kerugian sebesar €205 juta (Rp3,4 triliun), adapun Juventus menderita kerugian jauh lebih banyak lagi yakni mencapai €220 juta (Rp3,7 triliun).
Kinerja yang baik dari direktur Inter, Beppe Marotta, dalam mengelola bursa transfer selama beberapa musim terakhir menjadi bukti nyata dari perbedaan pendekatan klub tersebut dalam hal manajemen finansial dan strategi transfer.
Hal ini menunjukkan pentingnya strategi yang berkelanjutan dan perencanaan yang matang dalam kesuksesan sebuah klub dalam jangka panjang.
Inter Milan juga terbilang jor-joran untuk memperkuat kedalaman skuad. Sebagai kaca benggala ialah bursa transfer Juli 2023.
Nerazzurri juga mendatangkan belasan pemain untuk mendukung proyek pelatih Simone Inzaghi. Hanya saja kepintaran manajemen Inter Milan adalah, mereka mendatangkan amunisi yang berstatus free transfer seperti Marcus Thuram.
Hal ini yang kemudian dapat menjadikan Inter sebagai suri teladan bahan pembelajaran AC Milan di bursa transfer pemain kedepannya.
(Tribunnews.com/Giri)