Di waktu yang berbeda, Bojan Hodak turut memberikan komentarnya saat mengetahui pertama kali Nick Kuipers mendapat keputusan dadakan Komdis PSSI itu.
Menurutnya, keputusan seperti itu baru pertama kalinya ia terima sejak 30 tahun berkecimpung di dunia sepak bola profesional.
"Saya mau mengatakan bahwa ada hal sangat lucu terjadi. Dalam 30 tahun karier saya di sepakbola profesional, saya belum pernah merasakan situasi seperti ini."
"Keputusan (Komdis) itu di hari pertandingan beberapa jam sebelum kick-off," kata Bojan Hodak dikutip dari laman klub.
Juru taktik berusia 52 tahun tersebut menambahkan, keputusan Komdis PSSI itu idealnya muncul sehari setelah pertandingan melawan Barto Putera.
Ia meminta kedepannya Komdis PSSI tidak asal menerbitkan keputusan sebelum kick-off karena seorang pelatih perlu menata ulang strategi pertandingan.
"Komdis federasi mengirimkan surat bahwa ada satu pemain bisa bermain dan ada pemain lainnya tidak bisa bermain."
"Dalam beberapa hari terakhir, kami berlatih bersama Nick dan tiba-tiba Nick tidak bisa bermain dan Alberto bisa. Ini hal yang lucu dan tidak profesional," tegas Bojan.
"Jadi ini tentunya hal yang perlu diubah karena mungkin orang-orang tidak mengerti apa yang berpengaruh dari keputusan ini."
"Kami berlatih untuk pertandingan dan ini bukan PlayStation yang bisa dengan mudah mengeluarkan pemain dan memasukan pemain lainnya, ini tidak bisa terjadi di kehidupan nyata," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ali/ TribunJabar.com)