TRIBUNNEWS.COM - Momen adu mulut pasca Arsenal menumbangkan FC Porto di babak 16 besar Liga Champions menjadi buah bibir.
Diketahui, Arsenal mendulang kemenangan penting atas Porto setelah melalui drama adu penalti.
Digelar di Emirates Stadium, Arsenal unggul 1-0 dalam 120 menit yang membuat agregat menjadi imbang, 1-1.
Pertandingan harus dilanjutkan ke babak penalti untuk memutuskan siapa yang layak melaju ke perempat final Liga Champions.
Skuad Mikel Arteta akhirnya menang meyakinkan, 4-2.
David Raya menjadi pahlawan Arsenal dengan menggagalkan dua penendang penalti dari FC Porto, Wandell dan Galeno.
Bagi Meriam London, keberhasilan lolos ke perempat final Liga Champions merupakan akhir dari penantian 14 tahun. Kali terakhir Arsenal ke perempat final Liga Champions ialah musim 2009/2010.
Di balik kesuksesan Arsenal kembali ke perempat final setelah 14 tahun silam, Mikel Arteta justru ketiban tuduhan negatif.
Pelatih Porto, Sergio Conceicao menyebut Mikel Arteta telah menghina keluarganya.
Dikutip dari BBC, Conceicao menyebut Arteta menghina keluarganya menggunakan bahasa Spanyol.
"Apa yang Arteta katakan ke arah bangku cadangan dalam bahasa Spanyol, dia menghina keluarga saya," ujar Conceicao saat konferensi pers.
Baca juga: Cocokologi Unik Tim yang Singkirkan Porto di Liga Champions, Arsenal Melawan Kemustahilan
Masih dalam sumber yang sama, Arsenal dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Selepas peluit panjang tanda akhir pertandingan, Mikel Arteta dan Conceicao memang tampak adu mulut di lapangan sebelum berpisah.
Conceicao justru terlihat emosional terhadap Arteta.