"Tadi malam sekali, satu penalti pada 11 April 2023, dan satu penalti pada 1 Oktober 2022 bersamaan dengan Tragedi Kanjuruhan. Alhamdulillah, keempat pertandingan itu kami menangkan," tulis @officialpersebaya.
Kini Persebaya memilih melaporkan kinerja wasit Gedion Dapaherang kepada PSSI.
"Sejalan dengan semangat transformasi @erickthohir @pssi , Persebaya akan mengirimkan laporan kepada PSSI terkait kepemimpinan buruk Gedion Dapaherang."
"Tidak hanya momen Arema FC dapat penalti, namun keputusan-keputusan buruk lainnya dalam laga tersebut," tutup caption @officialpersebaya.
Postingan tersebut diunggah ulang oleh Komisaris Persebaya, Dahlan Iskan.
Ayah dari Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda tersebut menyeret nama Iwan Budianto dalam Instagram Story-nya.
"Iwan Budianto itu yang mana sih Pak @erickthohir? :)," tulis @dahlaniskan19.
Iwan Budianto sendiri merupakan CEO dari Arema FC yang sempat terlihat duduk di bench.
Fenomena yang cukup jarang saat CEO masuk ke dalam bench lapangan dan menyaksikan langsung klub bertanding di tepi lapangan.
Hal ini-pun sempat menjadi sorotan Bonek Mania di media sosial.
Kini tinggal menunggu langkah PSSI, akankah wasit Gedion Dapaheran akan mendapatkan sanksi?
Sementara itu, berkat kemenangan Persebaya pada pekan 30 kemarin, Bajol Ijo berhak naik tiga tangga dari papan klasemen Liga 1.
Anak asuh Paul Munster saat ini duduk di posisi 10 dengan 39 poin.
Sementara Arema FC masih terjebak di zona merah dengan hanya mengantongo 31 poin.
Arema FC masih perlu berjuang pada empat laga sisa dan berharap PSS Sleman, Persita, dan RANS Nusantara tak mendapatkan hasil maksimal untuk keluar dari zona degradasi.
(Tribunnews.com/ Siti N