"Apa yang mereka (Erspo) berikan hari ini secara nilai sponsorship itu 8 kali dari sponsor sebelumnya dan 8 kali dari sponsor international inisial 'N' sebelumnya," tutur Marsal.
Poin kedua adalah dukungan kesanggupan Erspo dalam soal penyaluran produk dari hulu ke hilir.
Marsal mengatakan bahwa kemampuan distribusi Erspo tentu sudah tak perlu diragukan lagi, jika berkaca dari produk 'kakak kandung' mereka, Erigo.
"Bukan saya saja, (Sadad) terbukti untuk membangun Erigo dari zero jadi hero hari ini. Jadi baju sejuta orang. Jadi kami percaya," ucap Marsal.
"Artinya dia bukan hanya bisa memproduksi, tapi bisa mendesain, mendistribusikan, ini juga PR (Pekerjaan Rumah), karena negara kita archipelago (kepulauan - red), enggak gampang distribusi di Indonesia. Negara kita kepulauan, mereka sudah berhasil, ya masuk ke nomor 1," paparnya.
Sementara itu poin terakhir yang menjadi pertimbangan PSSI memilih Erspo adalah nilai penawaran komersial.
Erspo, lanjut Marsal, mengajukan penawaran komersial paling tinggi, dibandingkan dengan lainnya.
"Yang ketiga, commercial offer, baik dari sponsorship fee, baik dari product supply, maupun dari royalty fee yang mereka berikan ke kami 7 persen, di atas yang lain bisa di cek," kata Marsal.