TRIBUNNEWS.COM - Nilai pasar dua pemain langganan Timnas Indonesia yakni Sandy Walsh dan Pratama Arhan mengalami penurunan cukup drastis. Berbeda dengan Ragnar Oratmangoen yang justru meroket.
Merujuk pada pembaharuan nilai pasar yang dirilis Transfemarkt, penurunan tajam memang dirasakan Sandy Walsh dan Pratama Arhan.
Ada kemungkinan besar alasan turunnya nilai dua pemain berposisi fullback itu lantaran minimnya menit bermain di level klub.
Akibatnya, minimnya kesempatan untuk tampil reguler di level klub, membuat keduanya sulit untuk menampilkan performa terbaik dan konsisten.
Alhasil hal itu seakan memiliki pengaruh cukup besar bagi nilai pasaran Sandy Walsh ataupun Pratama Arhan.
Sebagaimana misal Sandy Walsh yang mengalami penurunan nilai pasaran yang cukup drastis.
Baca juga: Pratama Arhan Jadi Buah Bibir di Vietnam, Lemparan Suami Azizah Salsha Menakutkan
Sandy Walsh yang sebelumnya memiliki nilai pasaran Rp.22,6 Milliar, kini anjlok menyentuh Rp.17,38 Milliar saja.
Anjloknya nilai pasaran Sandy Walsh yang mencapai lebih dari Rp. 5 Milliar tentu menjadi kerugian bagi sang pemain.
Jika melihat kontribusi Sandy Walsh bersama KV Mechelen yang menjadi klubnya memang belum maksimal.
Pada musim ini saja, Sandy Walsh baru tercatat memainkan empat laga saja di kompetisi Liga Belgia.
Empat laga yang telah dimainkan Sandy Walsh pun tergolong sangat minim menit bermainnya.
Bayangkan saja, Sandy Walsh hanya memiliki kesempatan untuk bermain 122 menit saja dari 4 laga tersebut
Apesnya lagi, Sandy Walsh hanya sekali bermain sebagai starter dari empat kesempatan yang ia miliki, sisanya ia main dari bangku cadangan.
Sementara, dalam tujuh laga terakhir KV Mechelen, Sandy Walsh cuma menjadi penghangat bangku cadangan saja.