Jadi, prinsipnya, selama venue pertandingan Liga 1 yang pernah menggelar siaran langsung meskipun tidak memiliki ruangan khusus untuk operator VAR masih bisa menerapkan VAR.
Jika venue pertandingan tidak memiliki ruangan khusus untuk layar dan peralatan VAR, LIB menyiapkan truk atau van untuk memfasilitasi itu.
"Kesiapan stadion yang pertama harus benar-benar siap tentu alat VARnya, yang kedua wasitnya yang sudah terlisensi, VAR dan Asisten VARnya, dan yang ketiga adalah replay operator yang juga sudah dilatih oleh Hokai," beber Asep
"Berikutnya adalah bagaimana dalam implementasi di dalam stadion, juga sangat bergantung kepada tim tv produksi."
"Jadi kamera yang digunakan untuk broadcast itupulalah yang digunakan untuk masuk ke dalam ruangan VAR."
"Kalau bicara kesiapan, sepanjang stadion itu pernah punya pengalaman dalam melakukan siaran langsung tinggal nanti bagaimana menyambungkan antara jaringan tv tadi ke VAR Room."
"Kalau di Stadion Manahan karena pernah digunakan Piala Dunia U17 maka kita bisa menggunakan VAR di dalam stadion. Kalau untuk Championship Series, jika stadionnya tidak memungkinkan untuk dilakukan maka kita sudah menyiapkan 12 VAR dalam truck atau van yang bisa bergerak mobile tinggal bagaimana nanti truck tersebut menuju ke stadion," jelasnya.
Dengan begitu, tidak masalah di manapun akan berlangsungnya Championship Series Liga 1 yang sangat mungkin untuk menerapkan VAR.
"Tentu ada instalasi di sana disatukan dengan kamera broadcast yang ada dan tinggal menyambungkan ke review area di pinggir lapangan, maka sebetulnya itu sesuatu yang sangat mungkin untuk dilakukan," tambahnya.(*)
(Tribunnews.com/Sina)