Kehilangan peracik taktik revolusioner seperti Motta adalah kerugian tapi sekaligus keniscayaan untuk I Rossoblu.
Dia meninggalkan warisan tiket pertama bagi Bologna sejak format Liga Champions diperkenalkan pada 1992. "Sejujurnya, saya masih belum bisa membayangkan kami berada di Liga Champions," kata presiden klub, Joey Saputo dikutip dari Bolasport.com.
"Kami telah bekerja sangat keras, tapi untuk sampai di sini adalah bagian yang mudah, bertahan di sini akan lebih sulit. Kami mempunyai semua yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan ini bersama-sama," ujarnya.
"Sangat penting untuk membawa Bologna kembali ke papan atas. Namun, saya tahu hal itu akan membutuhkan waktu dan para penggemar selalu memberikan dukungan yang luar biasa.
Kami akan bertemu dengan Motta pekan ini dan melakukan segalanya untuk melanjutkan perjalanan ini," ujar Saputo.
(Tribunnews/den)