Garuda Muda sanggup mencetak delapan gol pada dua laga pertama ASEAN Cup U-19 2024, tetapi hanya satu yang dicetak penyerang.
Satu-satunya penyerang yang bisa membukukan gol adalah Jens Raven saat melakoni laga pertama.
Dilansir dari BolaSport.com, penyerang FC Dordrecht itu melesakkan gol mudah saat menghadapi para bek dan kiper Filipina yang kelelahan.
Sorotan untuk lini depan cenderung negatif karena Indra Sjafri berkukuh memainkan Arkhan Kaka, penyerang termuda di tim dibandingkan Raven dan Muhammad Ragil.
Biarpun menjadi andalan timnas U-17, bahasa tubuh Arkhan semakin lunglai tiap kali menerima bola di dua laga terakhir.
Raven pun belum meyakinkan, karena gagal mencetak gol usai diberi menit main lebih banyak saat melawan Kamboja. Sumber gol Indonesia justru berasal dari lini belakang.
Yang lebih mengkhawatirkan, anak buah Indra Sjafri makin bergantung pada bola mati untuk mengancam gawang lawan.
Buktinya, dua gol Iqbal Gwijangge dan dua gol Kadek Arel berasal dari situasi sepak pojok.
Satu gol lainnya dari Iqbal didapat dari umpan silang Mufli Hidayat setelah lemparan jauhnya terbuang. "Yang paling penting saya masih bisa berkontribusi bagi tim," ujar Iqbal.
"Dan semoga saat pertandingan selanjutnya lawan Timor Leste bisa lebih baik dari hari ini."
Artinya, hanya ada dua gol yang tercipta dari murni open play, yaitu keduanya dicetak Arlyansyah Abdulmanan.
Arly pun memperoleh gol itu dari cara template yang menjadi hafalan pemain, yaitu cutback dari Dony Tri Pamungkas.
Unsur kreativitas dari lini tengah, serta pergerakan cair seorang striker, belum terlihat dari tim asuhan Indra.
Kekurangan ini tidak menghentikan Indonesia untuk meraih kemenangan karena hanya melawan tim lemah.