News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PON 2024

5 Insiden Panas sebelum Pemukulan Wasit di Laga Aceh vs Sulteng PON 2024

Penulis: Bayu Satriyo Panegak
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wasit Eko Agus tergeletak di lapangan usai insiden pemukulan di laga perempat final PON 2024 antara Aceh vs Sulteng, Sabut (14/9/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan Cabor sepak bola putra PON 2024 antara Aceh vs Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala menjadi sorotan nasional, Sabtu (14/9/2024).

Hal ini dikarenakan insiden pemukulan yang dilakukan bek-tengah Sulteng, Rizki Saputra kepada wasit kepala Eko Agus Sugiharto setelah memberi hadiah penalti tim tuan rumah di menit ke-97.

Hasilnya, Rizki Saputra pun dikenai kartu merah, dan Eko Agus tidak bisa melanjutkan pertandingan karena dilarikan ke luar lapangan menggunakan ambulan.

Laga yang sempat terhenti selama 20 menit pun akhirnya dilanjutkan dengan wasit pengganti.

Wasit Eko Agus tergeletak di lapangan usai insiden pemukulan di laga perempat final PON 2024 antara Aceh vs Sulteng, Sabut (14/9/2024). (Instagram PON 2024)

Adapun saat kembali dimulai, tim tuan rumah yang mendapatkan penalti gagal mengeksekusinya.

Hingga di menit selanjutnya, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti setelah pemain Sulteng melakukan handball.

Walhasil Aceh dapat menetralkan keadaan melalui skor 1-1.

Namun, Sulteng yang merasa banyak dirugikan wasit menolak untuk melanjutkan pertandingan. Laga pun dimenangkan oleh Aceh skor 1-1 setelah tim lawan walkout.

Baca juga: Ketum PSSI Kecewa atas Insiden Pemukulan Wasit di Laga Aceh vs Sulteng PON 2024

Seusai laga, insiden di pertandingan kali ini mengundang ragam komentar.

Termasuk Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir yang merasa kecewa dan bakal melakukan penyelidikan mendalam atas kasus ini.

"PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini," ujar Erick Thohir dilansir melalui laman PSSI.

Tidak hanya pihak wasit yang terdapat indikasi keputusan kontroversial melainkan juga pemain yang melakukan pemukulan.

Keduanya terdapat potensi pidana hukum atas insiden kemarin.

"Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," kata Erick.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum."

Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir berbicara kepada awak media dalam acara peluncuran kompetisi Liga 1 musim 2024/2025 di Jakarta, Selasa (6/8/2024). (PSSI.org)

Lantas apa sajakah momen-momen penting yang terjadi sebelum insiden pemukulan wasit di laga antara Aceh vs Sulteng? Berikut ulasannya di bawah ini.

5 Hal Kejadian Penting sebelum Insiden Pemukulan Wasit

1. Gol Pembuka Sulteng

Perlu diakui, pertandingan Aceh vs Sulteng berjalan dengan intensitas tinggi. Kedua tim saling menyerang sejak peluit pertama dibunyikan.

Namun akhirnya Sulteng berhasil membungkam tim tuan rumah terlebih dahulu melalui aksi Wahyu Alam Poru di menit ke-25.

Wahyu berhasil mengontrol umpan di sisi kiri sebelum menembak ke gawang Aceh.

Catatan itu juga juga menjadi satu-satunya gol open play saat pertandingan berlangsung.

2. Zulkifli Syukur Kartu Kuning

Jauh dari insiden pemukulan wasit, ternyata friksi antara Aceh vs Sulteng telah dimulai menjelang babak pertama berakhir.

Tepatnya menit ke-40, pelatih Sulteng Zulkifli Syukur beradu argumen dengan ofisial tim Aceh.

Momen itu terjadi ketika wasit tidak menggubris potensi pelanggaran yang dilakukan oleh pemain Aceh ke anak asuh Zulkifli.

Walhasil, aksi tersebut sempat membuat kedua belah kubu berkerumun hingga disambut lemparan, yang diduga kemasan botol air mineral dari arah bangku penonton.

Zulkifli, pelatih Sulteng yang juga mantan pemain Timnas Indonesia akhirnya diberi peringatan kartu kuning.

Kapten PSM Makassar, Zulkifli Syukur panjatkan doa sebelum jalani latihan (Instagram @Zulkifli_03_syukur)

3. Kaki Pemain Aceh Mengenai Kepala Pemain Sulteng

Berselang beberapa menit, kembali terdapat keputusan wasit yang memberatkan pihak Sulteng (45+6').

Striker Sulteng yang beradu bola di dalam kotak penalti mendapatkan tendangan ke arah kepala dari lawannya.

Terlihat, salahsatu bek-tengah Aceh berusaha menggapai bola fity-fity dengan kaki di saat striker Sulteng melaju dan memenangkan langkah duel.

Kendati demikian, potensi itu tak digubris oleh wasit, dan laga tetap dilanjutkan.

Zulkifli Syukur yang berada di pinggir lapangan kembali melakukan protes kepada wasit atas insiden tersebut.

Sayangnya semua tak berbekas, dan laga interval pertama pun ditutup oleh wasit Eko Agus.

4. Kartu Merah Pertama Sulteng

Berlanjut ke babak kedua, pertandingan tetap berjalan secara sengit. Kedua tim jual beli serangan sepanjang pertandingan.

Lantas, friksi kembali terjadi ketika memasuki interval dua puluh menit akhir.

Tim Sulteng bergiliran kehilangan para pemainnya imbas kartu merah pada pertandingan kali ini.

Kartu merah pertama didapat oleh sang pencetak gol Sulteng Wahyu Alam Poru usai melayangkan kaki saat perebutan bola fity-fity di udara (75').

Insiden yang dilakukan oleh Wahyu sebenarnya serupa dengan insiden yang diterima rekannya sebelum babak pertama berakhir.

Namun bedanya, Wahyu dianggap melakukan pelanggaran kepada pemain lawan.

5. Kartu Merah Kedua Sulteng

Selanjutnya, pemain Sulteng kembali berkurang setelah gelandang bertahan Moh Akbar mendapatkan kartu merah di menit ke-85.

Moh Akbar melalukan tackle yang sangat membahayakan saat bola terlepas berebut bola di depan area kotak penalti.

Akhirnya Sulteng pun jatuh dengan sembilan pemain saat memasuki menit perpanjangan waktu.

Aceh yang mendapatkan keunggulan jumlah berhasil masuk ke dalam area penalti hingga terjadi insiden hadiah penalti yang berujung pemukulan terhadap wasit Eko Agus.

Dan itulah lima insiden penting sebelum penting sebelum pemukulan wasit di laga perempat final PON 2024 antara Aceh vs Sulteng, Sabtu (14/9/2024) kemarin.

(Tribunnews.com/Bayu Panegak)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini