Hal itu menunjukkan betapa agresifnya Man City ketika di sepertiga akhir lapangan.
Mengunci Erling Haaland
Kolektifitas Man City tidak bisa dibohongi, mereka adalah salah satu yang terbaik di dunia.
Sang striker, selain buas di mulut gawang lawan, dia pintar menampatkan diri dan mendapatkan ruang untuk mengeksekusi peluang.
Mematikan Erling Haaland adalah salah satu cara yang bisa digunakan Arsenal untuk menahan gol man City, seperti yang terjadi pada musim lalu.
Sebuah fakta mengejutkan, pada Oktober 2023 di Emirates Stadium, Arsenal adalah tim yang bisa membuat anak asuh Guardiola frustasi.
Mereka hanya menghasilkan 0,48 xG. Angka itu merupakan yang terendah ketiga dari 308 pertandingan Pep Guardiola di Liga Inggris.
"Arsenal adalah satu-satunya tim yang mampu menahan City dengan kurang dari 2 gol yang diharapkan dalam dua pertandingan mereka, dengan City hanya melepaskan total 16 tembakan," klaim Sky Sports dari statistik mereka.
Erling Haaland diredam oleh duet berkelas The Gunners, William Saliba dan Gabriel Magalhaes yang mampu secara bergantian memenangkan duel atas penyeranga asal Norwegia tersebut.
Musim lalu di pertandingan tandang ke Emirates menjadi satu-satunya laga di sepanjang musim di mana Erling Haaland tidak bisa melepaskan satu pun tembakan ke gawang lawan.
Tembakan saja tidak bisa apalagi gol yang diharapkan.
Hal itu sangat kontras ketika Haaland bermain melawan Arsenal tanpa Saliba yang mengalami cedera pada musim sebelumnya. Arsenal digasak 4-1 oleh Man City.
Kehadiran Saliba, duet dengan Magalhasi, dikombinasikan dengan Timber dan Declan Rice yang telah kembali dari masa skorsing kartu bakal menjadi senjata The Gunners mematikan serangan Man City.
Membuat Haaland frustasi dan membatasi ruang geraknya bakal berpengaruh terhadap permainan anak asuh Pep Guardiola untuk mencetak gol.
Serangan Balik
Hilangnya Odegaard menjadi pukulan bagi Arsenal, namun tidak sepenuhnya disalahkan karena The Gunners punya cara lain menciptakan gol.