Sementara China yang memainkan laga lebih sedikit (9) memiliki rasio kemenangan 22?n menempati urutan ke-21 di zona Asia dalam tahap ini.
Secara perolehan poin, Timnas Indonesia 86 persen lebih baik dibandingkan China dari setiap pertandingan.
Hal itu berdasarkan performa kedua tim dari lima pertandingan terakhir di mana Marselino Ferdinand dan kolega hanya sekali kalah.
Bicara soal urusan mencetak gol, produktivitas anak asuh Shin Tae-yong lebih baik ketika melakoni laga tandang, 1.40 per laga berbanding 0.40 per laga (kandang).
Sedangkan China memiliki rasio rata-rata kebobolan 1.00 di setiap pertandingan.
Dari segi peluang, kedua tim tidak jauh berbeda saat melakoni laga kandang dan tandang.
China memiliki momentum 1.29 harapan goal dan assist ketika berlaga di kandang. Sementara Indonesia memiliki 1.64 (xGA) saat melakoni laga tandang.
Laga melawan China bakal menarik, terlebih jika Timnas Indonesia bisa menang otomatis pulang dengan 3 poin yang membuat persaingan kualifikasi grup C kian memanas.
Timnas Indonesia bisa menggeser Arab Saudi dan Australia, bahkan Bahrain di klasemen.
Lalu bagaimana dengan nasib China? Skenario terburuk adalah pemecatan pelatih Branko Ivankovic karena gagal dalam empat pertandingan awal kualifikasi Piala Dunia 2024 Round 3.