Hal ini mengingat Manchester United tinggal memiliki lima kesempatan lagi untuk bisa menyegel posisi delapan besar guna bisa lolos otomatis ke 16 besar.
Jika tidak segera kembali ke jalur kemenangan, bukan hal mustahil tim Setan Merah bakal gagal lolos ke fase gugur.
Lebih dari itu, kegagalan Manchester United meraih satupun kemenangan musim ini di kompetisi Eropa memperpanjang rapor buruk mereka sendiri.
Jika dihitung, Manchester United hanya mampu memetik satu kemenangan dari 11 laga terakhirnya di kompetisi Eropa.
Pada musim lalu saja ketika bertarung di Liga Champions, Setan Merah hanya bisa menang sekali di babak penyisihan.
Hingga pada akhirnya, nasib tragis dirasakan Manchester United yang harus rela menjadi juru kunci klasemen fase grup.
Catatan satu kemenangan dari 11 laga terakhir di kompetisi Eropa tentu menodai harga diri Manchester United.
Dibandingkan dengan performa wakil Inggris lainnya di Eropa, nyatanya Manchester United paling mengecewakan.
Di Liga Champions musim ini saja, empat wakil Inggris menunjukkan taji terbaiknya dengan belum pernah kalah sampai matchday ketiga.
Aston Villa, Manchester City dan Liverpool bahkan mampu menguasai tiga besar klasemen teratas dengan poin sempurna.
Lalu, Arsenal yang meraih dua kemenangan dan satu kemenangan juga belum pernah kebobolan di kompetisi yang sama.
Begitupula dengan Tottenham Hotspur yang mampu meraup poin sempurna di kompetisi yang sama dengan Setan Merah.
Chelsea pun juga mengukir performa impresif di UEFA Conference League dengan menyapu bersih dua laga pembuka dengan kemenangan.
Berkaca dari fakta tersebut, Manchester United benar-benar seperti aib wakil Inggris di kompetisi Eropa pada musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)