Tiga kekalahan beruntun yang diderita Manchester City tentu menjadi alarm Guardiola sebagai pelatih.
Dilansir Opta, Manchester City terakhir kali merasakan tiga kekalahan beruntun pada tahun 2018 lalu.
Hasil negatif dalam tiga laga berurutan di tiga kompetisi berbeda juga menjadi tanda Manchester City mulai merindukan kehadiran Rodri sebagai pemain terbaiknya.
Menyikapi hal tersebut, Guardiola mencoba merenungi apa yang salah dari timnya setelah kalah dalam tiga laga berturut-turut.
Terutama saat kalah melawan Sporting CP, Guardiola sulit menjelaskan kekalahan tersebut karena timnya bermain cukup baik pada awal pertandingan.
"Sulit untuk dijelaskan, kami memulai laga dengan sangat baik, kami bermain sangat baik di babak pertama," kata Guardiola dilansir laman UEFA, setelah kekalahan melawan Sporting CP.
"Dalam sepak bola, anda memang harus mencetak gol, dan ketika anda kalah 4-1, anda harus mengucapkan selamat kepada lawan dan belajar dari kekalahan itu,"
"Kami tidak bisa membantahnya, mereka layak menang, penghargaan besar untuk Sporting,"
"Kami tidak mampu tampil klinis pada babak pertama, setelah kami kebobolan gol kedua, kami seharusnya tampil lebih baik tapi hal itu tidak terjadi," tukasnya.
Apa yang disampaikan Guardiola seakan menjadi perenungan dirinya setelah timnya kalah tiga laga beruntun di tiga kompetisi yang berbeda.
Dengan mental juara yang dimiliki timnya, Guardiola tentu akan membakar semangat Manchester City untuk bangkit lagi ke jalur kemenangan.
Pada laga berikutnya, Manchester City akan bertandang ke markas Brighton dalam lanjutan Liga Inggris.
Pertandingan melawan Brighton menjadi momentum Manchester City bangkit sebelum jeda internasional.
Laga Brighton vs Manchester City akan berlangsung di Amex Stadium, Minggu (10/11/2024) jam 00.30 WIB.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)