“Melihat pertandingan tadi, hasil akhirnya seperti sudah ditakdirkan,” kata Amorim, yang telah memenangkan dua gelar Liga Portugal dalam empat tahun di Sporting.
“Lawan gagal mengeksekusi penalti. Ada hari-hari di mana segala sesuatunya harus terjadi dengan cara tertentu."
“Saya tidak bisa meminta perpisahan yang lebih baik. Saya sangat senang untuk momen ini. Masih akan lebih baik jika kami menang di Braga, tapi saya rasa saya tidak bisa meminta yang lebih baik lagi," tuturnya lagi.
Kemenangan telak atas City telah membuat Amorim mendapat pujian dari para penggemar Manchester United.
Tapi, dia menghadapi ujian besar atas kredibilitasnya dengan klub yang mendekam di posisi ke-13 di klasemen Premier League setelah 10 pertandingan.
Pertandingan pertamanya sebagai pelatih adalah melawan Ipswich Town setelah jeda internasional dan ia akan menghadapi Pep Guardiola dan Manchester City pada bulan Desember.
Ia tahu bahwa tantangannya akan lebih besar daripada di Lisbon, di mana ia mengatakan bahwa ia telah menikmati “fase terbaik dalam hidupnya”.
“Ketika saya berada di klub berikutnya, pendekatannya harus berbeda. Tidak banyak yang bisa diambil dari sini karena kami harus bermain dengan cara yang berbeda di masa depan,” katanya.
Amorim banyak disebut-sebut akan menjadi Alex Ferguson berikutnya. Dan, jika dia kualitasnya ternyata setengah saja dari pelatih asal Skotlandia itu, maka para penggemar United yang sudah lama menantikannya, akan sangat gembira.
Namun, Amorim mengaku tidak tertarik dengan perbandingan dan bersumpah untuk tidak membaca koran begitu tiba di Inggris.
“Saya pasti tidak akan membaca apa pun selama enam bulan. Saya melakukan hal yang sama di Sporting. Saya tidak akan membaca apa pun atau memiliki akses ke apa pun. Itu adalah satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan saya,” katanya.
(Tribunnews/den)