"Kami ingin mengambil tindakan yang tepat dan memainkan sepak bola kami sendiri," imbuhnya.
Tak hanya pemain naturalisasi, Keito Nakamura juga mewaspadai lemparan jarak jauh yang dimiliki Pratama Arhan.
Pasalnya, Jepang pernah merasakan sakitnya kebobolan melalui skema lemparan maut tersebut.
Hal itu terjadi di Piala Asia 2023, di mana Jepang yang telah unggul tiga gol kebobolan di menit akhir lewat sepakan Sandy Walsh yang dimulai dari skema lemparan ke dalam Pratama Arhan.
"Ada sebuah permainan yang saya ingat. Jepang akan menghadapi Indonesia pada laga ketiga penyisihan grup Piala Asia," ucap pemain Liga Prancis itu.
"Saat memimpin 3-0, mereka secara tak terduga kebobolan gol dari lemparan jauh di masa tambahan waktu di babak kedua, dan pertandingan berakhir dengan skor 3-1, dengan tim kurang memiliki keunggulan yang kuat," jelasnya.
Berkaca pada dua hal itu, Keito Nakamura menganggap pertandingan melawan Timnas Indonesia nanti bakal berlangsung sengit.
"Ini jelas bukan pertandingan yang mudah," kata gelandang Timnas Jepang itu.
Sementara itu, Nakamura merasa bahwa performa Timnas Jepang selalu mengalami peningkatan di setiap pertandingan.
Seperti diketahui, Jepang saat ini berada di puncak klasemen Grup C dengan mengoleksi 10 poin dari empat laga.
Tim Samurai Biru juga belum pernah kalah dalam periode tersebut.
Tak ayal, Jepang tentunya masih diunggulkan pada laga ini meski tampil sebagai tim tamu melawan Timnas Indonesia.
"Selama pertandingan internasional yang sering dilakukan pada bulan September, Oktober, dan November, tiga bek telah menjadi mapan di antara semua orang, dan hasilnya terlihat," jelas Nakamura.
"Saya juga tidak yakin apakah saya akan bermain sebagai bek sayap kiri atau di posisi bek sayap kiri."